Kemendes: Era Digital Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah Tertinggal

Kemendes: Era Digital Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah Tertinggal

Prima Fauzi - detikFinance
Kamis, 19 Jul 2018 16:38 WIB
Foto: Dok. Kemendes PDTT
Jakarta - Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT), Samsung Widodo, mengatakan era digital bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian daerah tertinggal yang saat ini telah mulai masuk ke ranah tersebut.

"Jadi mau tidak mau, di daerah tertinggal juga bisa memanfaatkan situasi itu sebagai suatu peluang untuk meningkatkan perekonomian di daerah tertinggal," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/7/2018).

Hal itu ia ungkap saat membuka Rapat Bersama Pemerintah Daerah tentang Penyusunan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal Prioritas Terentaskan Tahun 2019, kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, Samsul menekankan pentingnya forum yang diadakan untuk mempersiapkan rencana kegiatan 2019 dengan lebih baik, sehingga akan dapat meningkatkan kinerja dengan lebih baik. Untuk mewujudkannya, pihaknya akan memperkuat proposal dan mengotimalkan dana alokasi khusus (DAK) guna percepatan pembangunan.


"Isu yang ingin kita kuatkan adalah penyusunan proposal sehingga bisa melihat secara persis kebutuhan yang ada di daerah tertinggal. Selain itu, isu yang kita tekankan adalah DAK Afirmasi yang perlu dioptimalkan sebesar-besarnya untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal. Untuk mendukung isu di atas, perlu pendampingan khusus dan fasilitasi melalui technical assistant untuk dinas teknis di daerah tertinggal untuk penyusunan proposal sehingga kualitas proposal semakin baik," paparnya.

Dia berharap, ke depan, data yang disajikan dari daerah semakin baik, koordinasi semakin berkualitas dan ada peluang yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan daerah tertinggal selain dari pendanaan negara.

Rapat bersama yang diselenggarakan di Surabaya itu dihadiri oleh para pejabat lingkup Ditjen PDT, 24 perwakilan dari pemerintah kabupaten daerah tertinggal dan menghadirkan narasumber dari BAPPENAS, Biro Perencanaan Kemendes PDTT, Tim Blanja.com, dan Tim Kelompok Riset Pemberdayaan Fisip Universitas Negeri Jember.

(idr/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads