Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan memastikan dana alokasi yang digunakan untuk mempersiapkan acara pertemuantahunanIMF dan Bank Dunia tak bakal terbuang sia-sia.Luhut mengatakan, dana yang telah dialokasikan bakal memberikan efek ekonomi yang cukup besar buat Indonesia.
Datangnya para peserta dari ratusan negara akan membawa aliran dana asing masuk ke Indonesia. Pemerintah pun telah mempersiapkan infrastruktur yang memadai dari dana yang disiapkan itu, salah satunya dengan perluasan apron atau lahan parkir pesawat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
"Dampak sebenarnya nanti, kita nggak sadar ini. Terus terang saja, dengan adanya IMF-World Bank ini mem-boost ekonomi kita juga. Kenapa? Karena kita terpaksa memperbaiki apron di (bandara) Denpasar sehingga sekarang penumpang mulai September ini bisa naik 1,2 juta orang," katanya di markas detikcom, Jumat (20/7/2018).
Dengan kedatangan para peserta tersebut, penerimaan negara pun diproyeksi akan meningkat.
"Penerimaan negara bisa naik US$ 1 miliar lebih dan peningkatan okupansi hotel naik dari 60-70% ke 80%. Jadi efeknya sangat-sangat banyak. Jadi kalau ada orang yang bilang sia-sia, saya juga pengen lihat orang itu ngomong sama saya. Biar kita duduk," katanya.
Dana yang dialokasikan untuk menyiapkan acara IMF-World Bank Annual Meetings sendiri mencapai Rp 810 miliar. Luhut juga mengaku dana tersebut tak habis dipakai seluruhnya.
"Memang alokasinya Rp 810 miliar, tapi kami gunakan Rp 566 miliar. Kira-kira Rp 500 miliar itu untuk persiapan macam-macam, dan yang sebagiannya juga itu akan kembali juga ke negara, karena pesertanya juga akan bayar juga. Yang Rp 66 miliar juga untuk perbaikan infrastruktur yang juga itu akan menarik wisata pada Indonesia," ungkapnya.
(eds/ang)
Datangnya para peserta dari ratusan negara akan membawa aliran dana asing masuk ke Indonesia. Pemerintah pun telah mempersiapkan infrastruktur yang memadai dari dana yang disiapkan itu, salah satunya dengan perluasan apron atau lahan parkir pesawat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
"Dampak sebenarnya nanti, kita nggak sadar ini. Terus terang saja, dengan adanya IMF-World Bank ini mem-boost ekonomi kita juga. Kenapa? Karena kita terpaksa memperbaiki apron di (bandara) Denpasar sehingga sekarang penumpang mulai September ini bisa naik 1,2 juta orang," katanya di markas detikcom, Jumat (20/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Luhut: Rupiah Bagus Kok, Nggak Apa-apa |
Dana yang dialokasikan untuk menyiapkan acara IMF-World Bank Annual Meetings sendiri mencapai Rp 810 miliar. Luhut juga mengaku dana tersebut tak habis dipakai seluruhnya.
"Memang alokasinya Rp 810 miliar, tapi kami gunakan Rp 566 miliar. Kira-kira Rp 500 miliar itu untuk persiapan macam-macam, dan yang sebagiannya juga itu akan kembali juga ke negara, karena pesertanya juga akan bayar juga. Yang Rp 66 miliar juga untuk perbaikan infrastruktur yang juga itu akan menarik wisata pada Indonesia," ungkapnya.