Jika orang tuanya pengusaha, anak-anak tersebut akan meneruskan bisnis keluarganya. Mereka tidak perlu merintis usaha lagi dari awal.
Namun demikian, ada orang-orang terkaya di dunia justru mengambil sikap berbeda. Mereka tidak memberikan kekayaan pada anak-anaknya. Siapa mereka?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Max Zuckerberg, anak pendiri Facebook Mark Zuckerberg
|
Foto: Facebook
|
Mark dan istrinya mendirikan Chan Zuckerberg Initiative, yakni LLC yang didedikasikan untuk pembelajaran, penyembuhan penyakit, menghubungkan orang, dan membangun komunitas yang kuat.
"Kami akan memberikan 99% dari saham Facebook kami -saat ini sekirar US$ 45 miliar- selama kami memajukan misi ini," kata Mark dalam akun Facebook-nya waktu itu.
Anak-anak Bill Gates
|
Foto: (@melindafrenchgates/Instagram)
|
Anak-anak Chuck Feeney
|
Foto: Ari Saputra
|
Setelah kekayaannya mencapai US$ 8 miliar, kekayan Feeney turun hingga US$ 2 juta kurang dari 0,001% dari jumlah yang diberikan. Feeney memilih memberikan hartanya kepada orang membutuhkan ketimbang mewariskan ke anaknya.
Tiga anak Warren Buffet
|
Foto: Istimewa
|
Pada tahun 1986, kepada Fortune, dia menyampaikan hanya akan meninggalkan cukup uang pada anaknya.
"Cukup uang sehingga mereka bisa melakukan apa saja, tetapi tidak terlalu banyak sehingga mereka tidak berbuat apa-apa," ujarnya.
Dua putri Michael Bloomberg
|
Foto: Getty Images
|
Dalam sebuah surat, Bloomberg menulis jika ingin melakukan sesuatu untuk anak-anak dan menunjukan kecintaan pada mereka, salah satunya ialah mendukung organisasi yang menciptakan dunia lebih baik bagi anak-anak mereka.
Halaman 2 dari 6











































