Mentan Ingin Perizinan Ekspor Jagung di Tojo Una-una Dipermudah

Mentan Ingin Perizinan Ekspor Jagung di Tojo Una-una Dipermudah

Robi Setiawan - detikFinance
Selasa, 24 Jul 2018 18:40 WIB
Foto: Dok. Kementan
Tojo Una-una - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong Kabupaten Tojo Una-una (Touna) Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi salah satu sentra jagung demi menggenjot ekspor nasional. Terkait hal ini, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman meminta Badan Karantina Pertanian segera membuka cabang kantor perizinan untuk permudah pelayanan izin ekspor.

"Kami perintahkan dalam satu minggu ini sudah bisa dilayani tanpa perlu perjalanan jauh-jauh hingga delapan jam ke Palu," kata Amran saat berkunjung ke Desa Mantangisi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah, dalam keterangan tertulis, Selasa (24/7/2018).

Seperti diketahui, sejak Januari 2018, Touna telah melakukan ekspor enam kali melalui Pelabuhan Matangisi langsung ke Filipina, dengan total ekspor sebanyak 14.000 ton. Lalu pada awal Juli dari pelabuhan tersebut juga telah ekspor jagung mencapai 3.900 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, direncanakan Touna akan kembali mengekspor 5.000 ton pada Agustus nanti. Jumlah tersebut diperkirakan akan lebih besar jika tidak terkendala jarak perizinan perkarantinaan yang saat ini masih ada di Palu.


Menurut Amran, potensi jagung di Taouna dinilai sangat bagus. Selain tersedianya lahan, masyarakatnya juga memiliki semangat menanam. Keberhasilan beberapa daerah seperti Sumbawa dan Dompu dalam meningkatkan produksi jagung dinilai dapat ditularkan ke Touna.

"Kita dorong perekonomian daerah berdasarkan keunggulan komparatifnya, sehingga bisa menopang skala ekonomi. Di sini sudah produksi 55.000 ton jagung tahun 2017, perlu terus didorong. Iklimnya cocok, kultur tanam masyarakatnya juga mendukung," jelasnya.

Harga jagung di Touna cukup stabil berkisar antara Rp3.200-3.300/kg. Varietas yang ditanami adalah jagung hibrida yang bisa menghasilkan 8-10 ton/hektar. Menurut Amran, hal tersebut didukung dengan besarnya jumlah Luas Tambah Tanam (LTT) jagung, yaitu 12.194 hektar di 2017, atau sekitar 15% dari LTT jagung Sulteng sebesar 80.544 hektar.

Amran juga menjelaskan, meski punya LTT jagung terbesar di Sulteng, Touna menargetkan LTT terus ditingkatkan menjadi 18.000 hektar. Ini untuk mengejar potensi yang ada, sekitar 75.000 hektar. Target Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) di 2018 direncanakan sebesar 20.000 hektar dengan memaksimalkan lahan kering dan lahan tumpang sari dengan tanaman kelapa.


Untuk mencapai target tersebut Kementan mengalokasikan bantuan berupa benih, pupuk, 5 buah traktor besar, alat panen, alat pengering, jalan usaha tani melalui dana alokasi khusus (DAK), dan bantuan lainnya. "Kita tambah jagungnya untuk 25.000 hektar, senilai 50 miliar," pungkas Amran. (idr/idr)

Hide Ads