Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I dan kuartal II tahun lalu yang masing-masing tumbuh 4,94% dan 4,95%. Ada beberapa faktor yang membuat angka konsumsi tumbuh tinggi, salah satunya penjualan eceran yang tumbuh 6,42%.
"Yang menggerakkan konsumsi ini ada beberapa hal, penjualan eceran tumbuh bagus," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (6/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjualan sepeda motor dan mobil penumpang juga mendorong konsumsi di kuartal II-2018. Penjualan wholesale sepeda motor dan mobil masing-masing tumbuh 18,96% dan 3,25% setelah mengalami kontraksi 10,93% dan 11,22%.
"Ini menunjukkan konsumsi rumah tangga menggeliat," ujar Suhariyanto.
Baca juga: Ini Faktor Pendorong Ekonomi RI Tumbuh 5,27% |
Ia menambahkan, volume penjualan listrik rumah tangga juga positif. Gaji dan tunjangan harii raya (THR) juga mendorong konsumsi di kuartal II-2018.
"Jadi gaji dan honor PNS bagus tumbuh 16,69%, bansos juga tumbuh 61,69%, itu menguatkan golongan terbawah, karena pemerintah perlu memperhatikan, sehingga persentase untuk pengeluaran rumah tangga lebih tinggi," kata Suhariyanto. (ara/ang)