Menurut Ekonom INDEF (Institute for Development of Economics and Finance), Eko Listiyanto, agar pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi sesuai target, kuncinya adalah sektor industri dan ekspor.
"Ke depan kalau nggak mendorong industri, apalagi industri berorientasi ekspor, akan sangat sulit untuk bisa mencapai target katakanlah 5,4% seperti di APBN. Walaupun secara matematika, secara hitungan matematis sangat mungkin," kata Eko diskusi di Kantor INDEF, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,27% Jadi Tanda Tanya |
Maka, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditopang industri, pemerintah harus mulai memikirkan bagaimana ke depan bukan sekedar menggelontorkan uang ke masyarakat, tapi bisa menyerap hasil industri dalam negeri.
"Harus juga dilihat dari sisi bagaimana kemudian uang yang digelontorkan ini bansos, THR, dan lain lain, gaji ke 13 di Juli itu juga harus dipikirkan bahwa itu akan dapat mendorong konsumsi tapi yang di-support oleh industri dalam negeri," paparnya.
Kemudian pemerintah juga perlu memacu ekspor jika ingin menjaga momentum pertumbuhan ekonomi seperti kuartal II. Kalau pun tidak, minimal pemerintah bisa mengurangi impor.
"Sisi ekspornya, bagaimana menggenjot ekspor, atau minimal mengurangi impor tapi diganti oleh produk dalam negeri yang hasil industri itu tadi, karena sepertinya kelihatan sekali koordinasinya lemah ya," tambahnya. (hns/hns)