Pria Ini Rogoh Rp 15 Juta Jualan Soto yang Dibayar 'Suka-suka'

Pria Ini Rogoh Rp 15 Juta Jualan Soto yang Dibayar 'Suka-suka'

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 09 Agu 2018 13:22 WIB
Foto: Dok. Pribadi
Jakarta - Penggagas Soto Goceng, beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulo Gadung, Jakarta Timur terbilang nekat. Jualan soto tanpa membanderol harga, alias bayarnya suka-suka pembeli. Padahal modal yang dikeluarkan tidak sedikit.

Pemilik Warung Soto Goceng Eko Wicaksono mengatakan modal untuk membuka warung sekitar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.

"Satu warung, estimasi saya Rp 10 juta sampai Rp 15 juta, tergantung tempat. Itu sudah running semua, tempat, alat masak, semuanya, termasuk gerobak juga," katanya saat berbincang dengan detikFinance di lokasi, Kamis (9/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Modal tersebut dia kucurkan dari kantong pribadi yang diperolehnya dari bisnis utama yang digelutinya. Jadi di luar Soto Goceng, Eko punya bisnis lain, yakni jasa konsultan.

"Saya ada usaha jasa konsultan bank garansi dan penjaminan kredit modal kerja untuk kontraktor. Itu saya yang punya, dan karyawan ada 4 orang. Sebagian keuntungan dari usaha saya diniatkan untuk berbagi Soto Goceng ini," ujarnya.

Pria Ini Rogoh Rp 15 Juta Jualan Soto yang Dibayar 'Suka-suka'Foto: Trio Hamdani

Namun begitu warung dibuka, tak butuh waktu lama, dia mendapat bantuan dari rekan-rekannya, yang pada akhirnya menjadikan Soto Goceng sebagai usaha bersama.

"Untuk sementara modal pribadi, tapi segera setelah di-launching teman teman langsung merespons dengan baik dengan men-support," tambahnya.


Terjual 200 Porsi per Hari

Soto Goceng, beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulo Gadung, Jakarta Timur mencuri perhatian. Pembeli yang hanya perlu bayar seikhlasnya, bikin penasaran.

Alhasil setiap harinya, 150 hingga 200 porsi ludes terjual dalam hitungan sekian jam saja, yang dibuka mulai pukul 10.00 WIB.

"Saat ini 150-200 porsi. Kalau kemarin kemarin dari jam 10 sampai jam 3 sudah selesai, sudah habis. Paling cepat kemarin saya ke sini jam 2 sudah habis ya," kata Eko.


Menurut Eko, kenapa warungnya selalu diserbu pembeli, tidak terlepas dari peran masyarakat sekitar dan bantuan media sosial.

"Satu mereka tertarik dengan promosinya karena namanya juga, karena promosinya pertama, promosi kami didukung oleh lingkungan, yang paling dekat lingkungan terdekat, masyarakat sekitar warung. Kami dibantu tokoh masyarakat setempat," lanjutnya.

Media sosial menurutnya berperan aktif untuk memperkenalkan Soto Goceng kepada masyarakat. Eko juga mengatakan sedang menyiapkan website Soto Goceng.

"Web sedang di-create, ada volunteer yang sedang disiapkan juga, ada yang sedang bersedia membikin web, ada yang bersedia menyebarkan (informasi Soto Goceng) ke media sosial," tambahnya. (ara/ara)

Hide Ads