Terkait hal itu. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Perum Bulog tri Wahyudi Saleh mengatakan permintaan izin impor tersebut digunakan sebagai cadangan di perusahaan milik Bulog, yakni PT Gendhis Multi Manis (GMM) yang memproduksi gula.
Saat ini, kata Tri, PT GMM telah memiliki cadangan bahan baku, yakni tebu untuk memproduksi gula. Namun, untuk berjaga-jaga ia kembali melakukan pengadaan dengan impor gula kristal mentah.
"Itu kan gula kristal mentah, nanti diolah. Itu untuk PT GMM kok, cadangan," katanya kepada detikFinance di Perum Bulog, Jakarta, Jumat (24/8/2018).
Lebih lanjut, ia memaparkan saat ini proses impor gula masih dalam tahap tander. Ia menyebutkan ada tiga negara yang berpeluang menjadi pengimpor gula.
"Sekarang lagi proses tander jadi kita belum tahu. Tapi biasanya dari Australia, Brasil dan Thailand," pungkasnya. (dna/dna)