Direktur Operasi dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan impor gula tersebut baru dilakukan oleh Bulog. Izinnya pun baru dikeluarkan bersamaan dengan izin perusahaan lain dengan total 111.000 ton.
"Bulog cuma 60.000 ton kok (dari total 1,1 juta ton). Itu dari izin yang 111.000 yang keluar ya," kata dia kepada detikFinance, di kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (24/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Tri menjelaskan gula tersebut berupa gula kristal mentah yang nantinya menjadi bahan baku di perusahaan Bulog, yakni PT Gendhis Multi Manis (GMM).
"Itu kan gula kristal mentah, nanti diolah. Itu untuk PT GMM kok," papar dia.
Tri menjelaskan saat ini proses tender sedang dilaksanakan. Namun ia tidak merinci waktu impor yang akan dilakukan.
Baca juga: RI Banyak Impor Gula dan Beras dari Thailand |
Adapun peluang negara yang akan mengimpor gula tersebut akan berasal dari Australia, Brasil dan Thailand.
"Sekarang lagi proses tender. Belum tahu pastinya jadi (waktu impor). Biasanya negaranya dari Australia, Brasil sama Thailand," pungkasnya.
Saksikan juga video 'BPK Sentil Kemendag Terkait Izin Impor Beras':
(dna/dna)