Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia (BI), Dodi Zulverdi menjelaskan acara pertemuan tahunan IMF-WB 2018 ini akan meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap Indonesia.
"Kalau sukses dan sesuai rencana, apalagi kalau melihat kondisi ekonomi Indonesia, tentu kita berharap ada hal-hal yang dapat mendukung ini. Tentu jika sukses akan menjadi confidence tersendiri bagi mereka. Sehingga ini bisa memberikan sentimen positif di tengah kondisi yang bergejolak," ujar Dodi dalam media briefing di Gedung BI, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dodi menjelaskan pertemuan ini juga akan meningkatkan kerja sama antar negara yang akan hadir dalam pertemuan tersebut. Dia menyampaikan, sejauh ini sudah ada beberapa lembaga negara yang tergabung dalam IMF-WB merencanakan pertemuan baik dengan pemerintah Indonesia maupun BI.
"Yang hadir disini ada pemimpin pemimpin ekonomi dari negara-negara IMF. Dengan kehadiran mereka, dengan petinggi-petinggi nya itu akan bertemu. Pasti juga akan bertemu dengan perusahaan lembaga keuangan negara lain. Kita akan punya kesempatan di situ. Dan BI telah menerimanya," ucapnya.
Kepala Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-WB Bank Indonesia Peter Jacobs menambahkan, bahwa pertemuan tahunan negara-negara yang tergabung dalam IMF ini akan memberikan pengaruh positif, terutama dari sektor pariwisata yang akan terdongkrak, sehingga nantinya akan berdampak ke semua sektor dan mendorong perekonomian.
"Kita banyak sekali pengaruh positifnya. Ini jelas ada pengaruhnya ke perekonomian, yang tentu ada quick winsnya. Di situ ada sektor pariwisata, mereka pasti bawa valas, ada spending di sana, sewa hotel, ruangan, kendaraan, bikin event dan sebagainya. Itu jelas akan memberikan dampak ekonomi nasional," paparnya.
Sementara berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan, bahwa dampak langsung pertemuan tahunan IMF-WB pada Oktober mendatang baik dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional, diperkirakan mencapai Rp6,9 triliun. Sedangkan dampak langsung pengeluaran peserta IMF-WB 2018 mencapai Rp943,5 miliar.
Sebanyak 95,2% pengeluaran tersebut berasal dari wisatawan mancanegara dan sisanya, sejumlah 4,8%, berasal dari wisatawan nusantara. Sedangkan biaya operasional penyelenggaraan IMF-WB Annual Meetings 2018 sebesar Rp1,1 triliun. Untuk perkiraan biaya konstruksi diperkirakan mencapai Rp4,9 triliun. (kil/zlf)