Ketua Bidang Komunikasi dan Media Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Fernando Repi, mengatakan sejumlah pengusaha ritel mengeluhkan sepinya pembeli selama pemberlakuan aturan ganjil genap. Diakuinya, ada juga mal yang semakin ramai saat ganjil genap, meski jumlahnya tak seberapa.
"Ada kenaikan transaksi di mal-mal (toko) offline di sekitar lokasi pelaksanaan (Asian Games). Tapi kita juga sebelumnya ada FGD internal, kita rasakan ada beberapa keluhan peritel, dalam sebulan ini, sejak uji coba (ganjil genap), mengalami penurunan transaksi yang offline, (turunnya) 25-30%," ujar Fernando di acara Forum Perhubungan 'Plus Minus Ganjil Genap Asian Games 2018', Jakarta, Rabu (12/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyampaikan, para pengusaha ritel bisa mendapat insentif dari pemerintah jika ganjil genap tetap dilakukan, bahkan diperluas, mengingat omzet transaksi penjualan offline yang lesu dengan adanya pembatasan kendaraan.
"Kami sudah berhadapan dengan tingginya biaya operasional di dalam mal, seperti listrik dan lainnya. Tantangan berikutnya adalah dari peritel online. Ganjil genap tantangan juga buat kami, tapi seharusnya ada solusi dari pemerintah agar ritel tidak terjadi penurunan," jelas Fernando.
"Kami harapkan ada insentif dan relaksasi bagi ritel, misalnya bayar pajak. Bisa juga mungkin relaksasi tarif listrik bagi kami ritel yang terkena dampak ganjil genap. Agar kami bisa tetap survive," tambahnya.
Sebagai informasi, peraturan ganjil-genap dibuat untuk mengatur lalu lintas Ibu Kota agar tetap lancar terkendali selama pagelaran Asian Games 2018, yakni pada 18 Agustus sampai 2 September 2018 dan masih diperpanjang di beberapa jalan hingga saat ini.
Sementara itu, jika dilihat dari data yang dirilis Kementerian Perhubungan, kebijakan ganjil genap di Jakarta membuat peningkatan pengguna angkutan umum sebesar 45%, dan rasio perbandingan volume lalu lintas dengan kapasitas jalan mengalami penurunan sebesar 20,37%.
Kemudian kualitas lingkungan dengan perubahan emisi CO2 mengalami penurunan sebesar 20,30%, dan terakhir perubahan kecepatan rata-rata lalu lintas mengalami peningkatan sebesar 44,08%. (idr/hns)