Di pameran ini, mahasiswa dan dosen yang merupakan peserta Charoen Pokphand Best Student Appreciation (CPBSA) tahap II berkesempatan mengenal teknologi terkini dalam bidang peternakan. Sebab, para pelaku industri peternakan, pebisnis, dan stakeholder dari berbagai negara berkumpul di sini.
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Soedirman, Fajar Dwi Pamuji (23) mengungkapkan ia mendapatkan banyak pengetahuan baru di VIV China 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Mahasiswa Indonesia melihat kecanggihan teknologi peternakan di pameran VIV China 2018. Foto: Raras Prawitaningrum/detikcom | 
Fajar turut menjelaskan teknologi yang menarik perhatiannya di pameran ini adalah kandang ayam layer.
"Paling menarik saya melihat teknologi kandang layer dan broiler sudah full automatic. Ada juga beberapa company yang menghasilkan raw material dan dijual ke feedmill. Bahan tersebut mengandung probiotik dan fermentasi pangan seperti soybean," papar Fajar yang bercita-cita menjadi technical service bagi para peternak jika sudah lulus nanti.
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Annisa Rofiqoh (23), juga mengungkapkan hal yang sama.
"Semakin tahu bahwa industri peternakan semakin maju teknologinya, khususnya dari segi kesehatan hewan. Kini banyak obat-obatan yang di Indonesia sudah tidak boleh AGP (Antibiotik Growth Promotor), biasanya dalam pakan diberi antibiotik, tapi khawatir bisa membuat resistensi antibiotik. Sekarang bisa dikembangkan lagi. Ada enzim, yeast, dan probiotik yang dipamerkan di VIV China," katanya.
 Mahasiswa Indonesia melihat kecanggihan teknologi peternakan di pameran VIV China 2018. Foto: Raras Prawitaningrum/detikcom | 
Ada sekitar 400 perusahaan dari sektor peternakan dan kesehatan hewan yang memamerkan inovasinya di VIV China 2018. Sebut saja Linco, Aviagen, KAHPA, Amlan International, dan TEXHA. (ega/hns)












































            
Mahasiswa Indonesia melihat kecanggihan teknologi peternakan di pameran VIV China 2018. Foto: Raras Prawitaningrum/detikcom
Mahasiswa Indonesia melihat kecanggihan teknologi peternakan di pameran VIV China 2018. Foto: Raras Prawitaningrum/detikcom