Presiden Direktur CPI, Tjiu Thomas Effendy, mengungkapkan program ini dibuat agar mahasiswa fakultas peternakan dan kedokteran hewan bisa meningkatkan kualitasnya dan bersaing di dunia global.
"Kami ingin mahasiswa dan profesor (pendamping dari masing-masing universitas) bisa melihat kemajuan teknologi peternakan melalui program ini. Setelah melakukan pelatihan (magang) selama 2 bulan, kami ajak ke China karena sedang ada pameran peternakan dunia VIV di Nanjing," jelas Thomas di acara Pemberian Sertifikat Peserta CPBSA Tahap II di Novotel Mangga Dua Square, Jakarta pada Rabu (12/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kementan Pastikan Produksi Ayam Ras Surplus |
Melalui program ini juga, lanjut Thomas, CPI ingin memberitahukan bahwa peternakan bukan hanya persoalan memelihara ayam. Namun bisa menjadi suatu bisnis yang besar.
![]() |
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia CPBSA tahap II Ali Imran, menjelaskan peserta akan diajak melihat bagaimana praktik industri peternakan di luar negeri.
"Kami akan ajak juga ke CP Egg Industry di Beijing yang per harinya bisa memproduksi 3 juta telur ayam. Jadi mahasiswa nantinya nggak jago kandang saja, tapi bisa lihat perkembangan industri peternakan sekarang," ujar Ali.
Sebagai informasi, Beijing CP Egg Industry merupakan pabrik telur terbesar di China yang terletak di Pinggu. Per harinya, pabrik ini bisa menghasilkan 3 juta telur ayam.
Program seleksi CPBSA tahap II telah digelar pada Mei-Juli lalu. Pada tahun ini, tersaring 12 mahasiswa yang berkesempatan magang di CPI di beberapa wilayah di Indonesia dan berkunjung ke CP Egg Industry di Beijing serta pameran VIV di Nanjing.
"Tahun lalu ada 6 universitas yang mengikuti CPBSA tahap I, tahun ini ada 9 universitas yaitu Universitas Andalas, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran, Universitas Soedirman, Universitas Brawijaya, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, dan Universitas Hasanuddin," jelasnya.
Proses seleksi yang harus dilewati oleh para mahasiswa antara lain membuat karya tulis, mempresentasikannya di depan manajemen CPI, dan membuat video personal branding yang di-upload ke media sosial. (ega/hns)