Mahasiswa RI Diajak Lihat Teknologi Peternakan Terbesar di China

Mahasiswa RI Diajak Lihat Teknologi Peternakan Terbesar di China

Raras Prawitaningrum - detikFinance
Rabu, 12 Sep 2018 20:23 WIB
Peserta CPBSA Tahap II berfoto bersama jajaran direksi Charoen Pokphand Indonesia/Foto: Raras Prawitaningrum/detikcom
Jakarta - Perusahaan yang bergerak di pakan ternak, PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Tbk, memboyong 12 mahasiswa fakultas peternakan dan para dosen pendamping dari 9 universitas di Indonesia ke China. Agenda ini merupakan bagian dari program Charoen Pokphand Best Student Appreciation (CPBSA) tahap II.

Presiden Direktur CPI, Tjiu Thomas Effendy, mengungkapkan program ini dibuat agar mahasiswa fakultas peternakan dan kedokteran hewan bisa meningkatkan kualitasnya dan bersaing di dunia global.

"Kami ingin mahasiswa dan profesor (pendamping dari masing-masing universitas) bisa melihat kemajuan teknologi peternakan melalui program ini. Setelah melakukan pelatihan (magang) selama 2 bulan, kami ajak ke China karena sedang ada pameran peternakan dunia VIV di Nanjing," jelas Thomas di acara Pemberian Sertifikat Peserta CPBSA Tahap II di Novotel Mangga Dua Square, Jakarta pada Rabu (12/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Melalui program ini juga, lanjut Thomas, CPI ingin memberitahukan bahwa peternakan bukan hanya persoalan memelihara ayam. Namun bisa menjadi suatu bisnis yang besar.

Presiden Direktur Charoen Pokphand Indonesia, Tjiu Thomas Effendy memberikan sertifikat kepada perwakilan salah satu universitas peserta CPBSA tahap IIPresiden Direktur Charoen Pokphand Indonesia, Tjiu Thomas Effendy memberikan sertifikat kepada perwakilan salah satu universitas peserta CPBSA tahap II Foto: Raras Prawitaningrum/detikcom

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia CPBSA tahap II Ali Imran, menjelaskan peserta akan diajak melihat bagaimana praktik industri peternakan di luar negeri.

"Kami akan ajak juga ke CP Egg Industry di Beijing yang per harinya bisa memproduksi 3 juta telur ayam. Jadi mahasiswa nantinya nggak jago kandang saja, tapi bisa lihat perkembangan industri peternakan sekarang," ujar Ali.

Sebagai informasi, Beijing CP Egg Industry merupakan pabrik telur terbesar di China yang terletak di Pinggu. Per harinya, pabrik ini bisa menghasilkan 3 juta telur ayam.


Program seleksi CPBSA tahap II telah digelar pada Mei-Juli lalu. Pada tahun ini, tersaring 12 mahasiswa yang berkesempatan magang di CPI di beberapa wilayah di Indonesia dan berkunjung ke CP Egg Industry di Beijing serta pameran VIV di Nanjing.

"Tahun lalu ada 6 universitas yang mengikuti CPBSA tahap I, tahun ini ada 9 universitas yaitu Universitas Andalas, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran, Universitas Soedirman, Universitas Brawijaya, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, dan Universitas Hasanuddin," jelasnya.

Proses seleksi yang harus dilewati oleh para mahasiswa antara lain membuat karya tulis, mempresentasikannya di depan manajemen CPI, dan membuat video personal branding yang di-upload ke media sosial. (ega/hns)

Hide Ads