Hal itu diungkapkannya pada saat rapat panja asumsi dasar makro ekonomi tahun anggaran 2019 di ruang rapat Banggar DPR, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
"Kalau lihat dari sini semua target pertumbuhan ekonomi bukan 5%, tapi bisa-bisa 10%," kata Bambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak sekali yang sudah dilakukan pemerintah untuk terutama yang berhubungan pertumbuhan ekonomi itu sudah dijalankan, ini menurut kami masih bisa lebih baik lagi daripada target yang sudah dijabarkan hari ini," tambah dia.
Adapun, upaya yang telah dilakukan pemerintah dengan mengalokasikan anggaran infrastruktur yang mencapai Rp 400 triliun, Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN yang mencapai Rp 100 triliun terhitung dari periode 2015.
Selanjutnya, anggaran dana desa yang kurang lebih Rp 200 triliun sejak 2015, hingga kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai Rp 120 triliun.
"Ini luar biasa pak, kalau lihat dari sini semua target pertumbuhan bukan 5%, kita pernah kok pertumbuhan ekonomi sampai 12% eranya Pak Soeharto, pernah di atas 10%, dua digit," jelasnya.
Selain itu, lanjut Bambang, laju pertumbuhan ekonomi yang bisa di atas dari target bisa didorong melalui paket kebijakan ekonomi yang sudah diterbitkan oleh pemerintah.
"Betapa hebatnya beberapa paket kebijakan ekonomi yang bisa menumbuhkan ekonomi kita," tutup dia.
Baca juga: Asumsi Rupiah Naik Jadi Rp 14.500 di 2019 |











































