Kurangi Stunting, RI Dapat Utang Rp 5,8 T dari Bank Dunia

Kurangi Stunting, RI Dapat Utang Rp 5,8 T dari Bank Dunia

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 19 Sep 2018 15:57 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jakarta - Pemerintah menargetkan angka stunting atau gizi buruk pada anak Indonesia bisa berkurang 2,5% setiap tahunnya. Pada data terakhir di tahun 2013, angka stunting balita di Indonesia mencapai 9 juta orang atau mencakup 1/3 balita di Indonesia.

Stunting sendiri bisa saja terus bertambah setiap tahunnya jika penanganannya tidak dilakukan dengan tepat dan cepat. Dibutuhkan koordinasi lintas kementerian/lembaga untuk mengatasi masalah ini, mulai dari kesadaran akan kesehatan atau kebutuhan gizi, pembangunan fasilitas kesehatan, sanitasi hingga penyediaan sarana infrastruktur penunjang itu semua.

Untuk itu pemerintah melakukan percepatan penanganan stunting dengan melakukan beberapa program di masyarakat. Guna melakukan percepatan tersebut, pemerintah mendapatkan pinjaman sebesar US$ 400 juta atau setara Rp 5,8 triliun (kurs Rp 14.500) dari World Bank.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah Indonesia mendapat bantuan yang besarnya US$ 400 juta dolar untuk 4 tahun. Jadi dengan bantuan semua pihak, insyaAllah kita bisa menurunkan stunting sampai tingkat serendah-rendahnya karena ini taruhan buat kita semua, taruhan buat negara kita. Stunting ini bisa mengakibatkan produktifitas kita menjadi ketinggalan dibandingkan negara-negara lain," kata Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto di Financial Club Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Rencananya, pinjaman lunak ini akan masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 dan dialokasikan ke anggaran Kementerian dan Lembaga terkait yang mengurusi stunting.


Melalui bantuan pinjaman ini, Indonesia diharapkan bisa menjadi contoh negara yang sukses menangani stunting bagi negara-negara lain di dunia. World Bank sendiri tak hanya memberikan pinjaman kepada Indonesia untuk penyelesaian urusan stunting, tapi juga kepada negara berkembang lain di Afrika dan Amerika Selatan.

"Target Indonesia sangat mungkin dicapai. Apa yang kami lihat atas yang sudah dilakukan Indonesia sejauh ini cukup baik. Saya sangat yakin angka stunting di Indonesia sudah turun dengan apa yang sudah dilakukan. Targetnya sangat realistis," ujar Country Director World Bank for Indonesia Rodrigo Chavez dalam kesempatan yang sama.

Stunting sendiri telah menjadi persoalan antar generasi yang sudah berlangsung cukup lama. Indonesia bahkan menjadi negara nomor empat dengan angka stunting tertinggi di dunia setelah India dan Pakistan.

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Kondisi ini diakibatkan kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama sebagai dampak dari pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, terutama dalam periode emas seribu hari pertama kehidupan.




Saksikan juga video 'Stunting Masih Mengancam Anak Jakarta':

[Gambas:Video 20detik]

(eds/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads