Sri Mulyani Terharu Kenang Mar'ie Muhammad Si Mr Clean

Jakarta - Meski sudah tak lagi ada di dunia, sosok Mar'ie Muhammad masih dikenang oleh banyak orang. Bahkan hari ini sosoknya kembali dikenang melalui peluncuran buku berjudul 'Kekuatan Dalam Kemanusiaan: Mar'ie Muhammad, Satu Dekade Memimpin Palang Merah Indonesia'.

Dalam acara ini turut hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dia memang diketahui cukup mengidolakan pendahulunya sebagai Menteri Keuangan Mar'ie yang juga dijuluki sebagai Mr Clean.

Dalam pidatonya Sri Mulyani mengaku banyak kenangan dengan Mar'ie saat masih hidup. Dia juga sering mendapat dukungan dari Mar'ie ketika menjalankan kebijakan-kebijakan fiskal khusunya dalam bidang perpajakan.

"Pada saat menjadi Menkeu di bawah Pak SBY, kami melakukan reformasi yang sifatnya sangat fundamental. Bahwa tax to GDP ratio yang paling tinggi dalam sejarah itu. Kami melakukan sunset policy (pemberian fasilitas perpajakan di 2008) dan mendapatkan banyak sekali support dari Pak Mar'ie," tuturnya di kantor pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Sabtu (22/9/2018).

Baca juga: Gedung Mar'ie Muhammad Menjulang ke Langit

Selain di bidang perpajakan, Sri Mulyani mengaku mengenal betul sosok Mar'ie ketika dia menjadi Ketua PMI (1998-2009). Dia kagum dengan Mar'ie yang sangat peduli dengan kemanusiaan. Hal itu terlihat ketika dia turun langsung membantu masyarakat saat terjadi bencana besar tsunami di Aceh.

"Kami ke Aceh dan di sana sudah ada Pak Mar'ie, saya ingat betul beliau menggunakan kaus putih. Di situlah saya lihat kekuatan Pak Mar'ie sebagai manusia memimpin PMI memberikan kekuatan menjalankan tugas luar biasa," kenangnya.

Baca juga: Lantik 62 Pejabat Kemenkeu, Sri Mulyani Ingatkan soal Tahun Politik

Saat mengenang kisah itu, Sri Mulyani mulai tampak haru. Wajahnya seakan menahan air yang hendak keluar dari matanya. Nada bicaranya tiba-tiba rendah seakan tertahan haru yang tiba-tiba muncul.

"PMI dan Pak Mar'ie adalah simbol yang saya harap bisa terus memperkuat daya ingat kita untuk terus menjaga persaudaraan dan kemanusiaan," tambahnya.

Foto: Ardan Adhi Chandra

(das/ara)