Hal ini terugkap saat kunjungan kerja Ketua Program Bekerja Kementan Nasrullah di Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah pada Sabtu (22/9). Terlihat salah satu RTM di desa Nagaradaha, Subar, menyatakan ingin terus bekerja keras untuk mengembangkan ternaknya.
"Saya belum akan menjual telur pertama, saya ingin tetaskan dulu sehingga menghasilkan ayam yang lebih banyak lagi, jika perlu saya akan memperbesar kandang ini," ujar dia dalam keterangannya, Minggu (23/09/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga Warsip, seorang kakek tua yang tinggal di sebuah gubuk sederhana bersama istrinya Saryu, juga kelihatan senang dan merasa tertolong hidupnya dengan bantuan yang diberikan.
"Nanti jika ayamnya sudah besar dan bertambah, saya mau jual. Uangnya akan kami gunakan untuk memperbaiki atap rumah yang bocor," kata Warsip penuh harap.
Suasana haru terjadi di rumah Khadijah. Dia mengucapkan terima kasih dan tidak bisa berkata apa-apa lagi hingga air mata ikut turun bersama kebahagiaannya.
"Semoga bantuan yang diberikan bermanfaat dan dipelihara dengan baik ternaknya ya bu, supaya hasil yang di dapat baik juga," ucap Nasrullah saat menyambangi Khadijah.
Nasrullah menjelaskan, ada 4 kecamatan yang akan diberikan bantuan di Brebes, di antaranya Bulakamba, Bumiayu, Wanasari dan Ketanggungan. Empat kecamatan itu memiliki 28.460 RTM dari 75 desa yang akan menerima bantuan.
Berdasarkan laporan dari penanggung jawab program Bekerja di Brebes, untuk bantuan yang diberikan di Kecamatan Bumiayu sudah hampir terealisasi separuh dari jumlah RTM di masing-masing desa. Desa Kalinusu memiliki 593 RTM dan bantuan sudah diberikan ke 240 RTM.
Kemudian Desa Bumiayu yang memiliki 187 RTM sudah diberikan bantuan kepada 105 RTM. Selain itu, di Desa Nagaradaha yang memiliki 126 RTM juga sudah di bagikan bantuan ke 75 RTM.
Dijelaskan Nasrullah, pendistribusian bantuan ini akan terus berlanjut hingga semua RTM menerima bantuan karena Bekerja adalah sarana peningkatan gizi masyarakat. Bantuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan taraf hidup di masing-masing RTM.
Sesuai arahan Menpar yang disampaikan di beberapa tempat saat lauching Bekerja, program ini sebagai solusi permanen dalam mengentaskan kemiskinan di pedesaan khususnya RTM yang bergerak di sektor pertanian.
Untuk komoditas peternakan per RTM diberikan bantuan sebanyak 50 ekor ayam produktif yang berusia sekitar 4-8 minggu. Selain itu, diberikan juga bantuan pakan, kandang dan obat-obatan. Bantuan lainnya seperti pemberian benih pisang dan sayuran, serta tambahan sarana produksi seperti pupuk organik dan pupuk non organik.
"Bimbingan teknis (Bimtek) cara beternak dan budidaya tamanan pisang dan sayuran yang baik juga akan diberikan," tambah dia.
Nasrullah menegaskan Nasrullah menegaskan, keberhasilan program ini tergantung pada masyarakat yang menerima bantuan. Apabila pemeliharaan ayamnya baik, hasil yang diterima pun akan baik, dan program ini bisa berkelanjutan.
Dilanjutkan dia, program ini juga bisa mengurangi potensi pedagang yang tidak bertanggung jawab untuk memainkan harga pasar. Dengan alasan, nantinya hasil produksi dari komoditas yang dibantukan ke RTM akan bekerja sama dengan Bumdes untuk pemasarannya.
Selanjutnya, sebagian hasil penjualan dari komoditas produksi RTM akan disimpan oleh Bumdes yang nantinya akan dibelikan lagi bibit ayam atau tanaman agar program ini berkesinambungan. Para pedagang yang akan membeli hasil produksi peternakan, tanaman, buah tidak dapat mempermainkan harga lagi karena diwadahi pemasarannya oleh Bumdes, sesuai kesepakan Kementan-Kemensos dan Kemendes.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes Yulia menyampaikan, dia akan memfasilitasi masyarakat yang mendapatkan bantuan dan melaksanakan tugas dengan baik.
"Apabila ada yang bermasalah dengan ternaknya, segera hubungi kami. Nanti akan kami tindaklanjuti dengan cepat," pungkasnya.
Banyak pihak berharap banyak terhadap program Bekerja, selain para penerima bantuan tentunya.
Ekonom Senior Rizal Ramli beberapa waktu lalu sempat menyampaikan apresiasinya terhadap program-program Kementan yang dinilai ters berusah amengatasi kemiskinan dan memperjuangkan nasib petani Indonesia di tengah banyaknya tekanan dari pihak pemegang kuota impor.
"Saya sangat mengapresiasi keberpihakan Pak Amran terhadap nasib petani Indonesia. Walaupun terlalu banyak kepentingan, terutama oleh pemegang kuota impor yang dengan sengaja menciptakan kelangkaan buatan atau artificial scarcity", kata Rizal.
Rizal yang pernah menjabat sebagai Kepala Bulog, Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Menteri Keuangan, dan Menko Bidang Kemaritiman Indonesia ini, juga memuji keberhasilan Menteri Pertanian Amran Sulaiman mendorong ekspor sejumlah komoditas yang sebelumnya diimpor.
"Saya menaruh harapan banyak kepada Mentan, karena beliau ingin membenahi semua supaya Indonesia pertaniannya maju. Kita punya matahari yang bersinar sepanjang tahun, hujan banyak, kita harusnya bisa jadi gudang pangan Asia", pungkasnya. (ega/zlf)