Miniatur patung Garuda Wisnu Kencana dikerjakan maestro patung I Made Ada bersama para perajin di Kampung Garuda, Pakudui, Tegallalang, Gianyar, Bali. Made Ada merupakan salah seorang pematung yang memiliki paten garuda wisnu dari World Intelectual Property Organization (WIPO) sejak 1996.
"Untuk suvenir IMF-World Bank ini lama pengerjaan patung selama 3 bulan, kami melibatkan 75 perajin untuk mengerjakan 1.000 pieces," kata anak bungsu Made Ada, I Wayan Gede Manca Negara saat ditemui di galerinya, Kampung Garuda, Pakudui, Tegallalang, Gianyar, Bali, Rabu (26/9/20187).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pria yang biasa disapa Yande ini mengatakan patung tersebut dibuat dari kayu panggal buaya yang memiliki nama Latin zanthoxylum rhetsa. Kayu ini memang sedang dibudidayakan di Bali, dan menjadi salah satu kayu favorit para pemahat.
"Kayu ini dipilih karena memiliki pori-pori kecil dan kayunya padat, memiliki warna putih bersih, sehingga kalau dibuat detail ukirannya terlihat," terangnya.
Patung garuda wisnu kencana itu memiliki tinggi 17 cm x 13 cm x 8 cm. Ada plakat Garuda Wisnu Kencana Bali-Indonesia, hingga spesial dibuat untuk IMF-WBG 2018 di sisi depan dan belakang patung, sementara di bagian bawah patung ada paten WIPO dan logo Ada Garuda (AG).
![]() |
Satu patung garuda wisnu kencana ini dijual dengan harga Rp 600 ribu/buah.
"Hitungannya pun untuk merangsang perajin daerah sini supaya semangat berkarya dan promosi Kampung Garuda. Kalau dijual retail Rp 1 juta sampai US$ 100, karena edisi spesial," ujar Yande.
Butuh sekitar 200 kayu panggal buaya untuk menyelesaikan seribu pesanan patung tersebut. Pengerjaan patung tersebut pun juga melibatkan para ibu-ibu.
"Pengerjaan di sini dikerjakan para pria, ibu-ibu juga membantu untuk finishing-nya," terangnya.
Senada dengan Yande, Made Ada menambahkan pengerjaan patung ini mayoritas dilakukan murid-muridnya. Tujuannya agar proporsi patung bisa sama.
"Dari potongan kayu dari tebal, lebar, tinggi itu harus sama. Kemudian proporsi juga harus sama, hanya memang otak pembuat itu tidak sama satu dengan yang lain. Ini sulitnya membuat banyak dalam waktu singkat. Syukur Alhamdulillah tinggal menunggu penyelesaian kotak (packing)," terangnya. (ams/hns)