Kedai Kopi Mewabah, Kemnaker Gelar Pelatihan Barista Profesional

Kedai Kopi Mewabah, Kemnaker Gelar Pelatihan Barista Profesional

Rizki Ati Hulwa - detikFinance
Selasa, 02 Okt 2018 14:05 WIB
Foto: Kemnaker
Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan mengadakan pelatihan barista profesional untuk mengimbangi banyaknya kedai dan kafe kopi di Tanah Air. Menurut Kepala Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK) Nana Mulyana, tujuan diadakan pelatian ini adalah memberikan pengetahuan dan bekal dasar menjadi barista yang mampu memperluas kesempatan untuk profesi baru ini

"Pelatihan barista semakin diminati seiring berkembangnya industri kopi dan mewabahnya kafe atau kedai kopi di Indonesia. Hal itu memberi peluang kerja sebagai barista yang menjadi sebuah profesi baru yang cukup menjanjikan," ujar Nana dalam keterangannya, Senin (01/10/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatihan intensif ini mengarahkan peserta menguasai pengetahuan dasar tentang kopi, seperti sejarahnya, jenis-jenis kopi dan peluang usahanya. Peserta akan dibekali juga dengan teknik meracik dan menyeduh kopi seperti cupping, manual brew, espresso based, cappuccino hingga latte art.

Munculnya barista-barista baru nanti, menurut Nana, memungkinkan akan menciptakan kedai-kedai kopi baru. Ini juga diharapkan akan memberi efek baik bagi terserapnya pasar kerja baru.

"Setidaknya, jika satu barista mendirikan kafe akan menarik dua pekerja baru untuk mengelolanya," kata dia.



Kepala Bagian Tata Usaha BBPPK dan PKK Tarli SP menambahkan pelatihan barista ini tak hanya belajar meracik dan menyajikan kopi saja, para peserta juga mendapatkan pendampingan dalam manajemen dan pengembangan bisnis.

"Selain bekerja sebagai barista di kedai kopi, para peserta pelatihan juga diharapkan membuka wirausaha di bidang kopi yang memperluas kesempatan kerja baru dan mengurangi pengangguran," sambung Tarli.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Barista BBPPK dan PKK Lembang Agus Wijayanto menambahkan pelatihan ini dapat menggerakkan perekonomian masyarakat setempat.

"Keberadaan kedai kopi bukan hanya tren sesaat, tapi terus bertahan dan berkembang pesat. Apalagi Indonesia memiliki jenis-jenis kopi lokal yang digemari penikmat kopi di dalam dan luar negeri," tambah Agus.

Agus menegaskan untuk menjamin kualitas peserta pelatihan barista, BBPPK dan PKK juga melakukan uji kompetensi khusus bagi peserta lulusan pelatihan barista yang telah bekerja ataupun peserta pelatihan yang berhasil membuka kedai kopi di berbagai daerah.

Dari data Kemnaker, setidaknya 400 orang mengikuti pelatihan ini. Daerah pelatihannya antara lain, Jakarta, Bekasi, Bandung, Pemalang, Pekalongan, Semarang, Batang, Depok, Mojokerto, Magelang dan lainnya. (mul/ega)

Hide Ads