Demikian penilaian yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta saat menjadi pembicara pada dialog Asosiasi Kontraktor Indonesia di Jakarta.
"Kebijakan Presiden Joko Widodo ini penting untuk jangka menengah dan panjang," ujar Arif dalam keterangan tertulis, Selasa (2/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, melalui pembangunan infrastruktur yang merata di banyak daerah, perekonomian tidak lagi terkonsentrasi di Pulau Jawa. Peluang pertumbuhan ekonomi daerah lain, baik di wilayah barat maupun timur Indonesia akan semakin besar. Inilah, tegasnya, yang diharapkan oleh pemerintah.
Selain itu, Arif menjelaskan, melalui pembangunan infrastruktur akan memudahkan lalu lintas arus barang. Dengan lancarnya rantai pasok, diharapkan mampu menekan harga, sehingga masyarakat akan menerima harga barang yang wajar.
"Kondisi ini akan menciptakan daya beli masyarakat yang lebih stabil, bahkan cenderung meningkat," paparnya.
Begitu pentingnya pembangunan infrastruktur bagi sebuah negara telah banyak dijadikan studi oleh para peneliti. Mengutip hasil kajian Dana Moneter Internasional (IMF), Arif Budimanta menegaskan bahwa setiap ada kenaikan 1% investasi pada infrastruktur, berpeluang mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,25%.
"Bahkan hasil kajian IMF 2014 itu juga menyebutkan bahwa angka stimulusnya bisa menjadi 1% pada periode empat tahun setelahnya," ujar dia.
Arif menuturkan, pengaruh investasi infrastruktur terhadap ekonomi terjadi melalui dua cara. Pertama, dalam jangka pendek, investasi di bidang infrastruktur publik akan meningkatkan pengeluaran pemerintah. Selain itu, juga berpeluang meningkatkan investasi swasta.
Kedua, dalam jangka panjang, pembangunan infrastruktur publik berpeluang meningkatkan kapasitas produksi dalam perekonomian. Hal itu terjadi seiring dengan persediaan modal infrastruktur yang lebih tinggi.
"Karena itulah, pembangunan infrastruktur seperti yang dijalankan oleh pemerintahan Presiden Jokowi ini menjadi sangat penting," tegasnya.
Terkait pembangunan infrastruktur yang semakin merata, Arif menjelaskan, kebijakan tersebut akan mendorong terciptanya strategi pertumbuhan ekonomi berdasarkan wilayah.
"Inilah yang saya maksud dengan pembangunan infrastruktur akan menciptakan pertumbuhan yang inklusif, bahkan berkesinambungan," katanya.
Melalui cara ini, ketimpangan tingkat kesejahteraan masyarakat akan menipis. Pada saatnya kelak, ada pemerataan tingkat kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia, sebagai wujud dari keadilan sosial yang diamanatkan dalam prinsip Pancasila. (ega/hns)