Pertemuan IMF-WB di Bali Karena RI Mau Tambah Utang?

Pertemuan IMF-WB di Bali Karena RI Mau Tambah Utang?

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 07 Okt 2018 13:25 WIB
Mantan Menteri Keuangan Menteri Keuangan M Chatib Basri Foto: Ari Saputra
Jakarta - Pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) yang berlangsung di Bali, pekan depan tak jarang menimbulkan tanya, apakah Indonesia bakal menambah utang?

Pertanyaan tersebut didasari oleh fakta bahwa Bank Dunia adalah pemberi utang terbesar buat Indonesia, yakni untuk pinjaman multilateral. Misalnya, per Februari 2018, pinjaman multilateral Indonesia sebesar Rp 396,02 triliun. Terbesar dari World Bank, Rp 249,67 triliun atau 63,0%.


Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri buka suara soal adanya pertanyaan tersebut. Menurut dia, gelaran IMF-WB sama sekali tidak bertujuan untuk menambah utang oleh Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pertanyaan apakah dengan pertemuan tahunan tujuannya untuk meminta tambahan utang? Jawabannya sama sekali tidak," cuit Chatib lewat akun Twitternya, @ChatibBasri seperti dikutip detikFinance, Minggu (7/10/2018).

Chatib menjelaskan, jika pemerintah Indonesia mau meminta tambahan utang tidak perlu repot-repot jadi tuan rumah IMF-WB. Dia pun mencontohkan Argentina yang meminta utang ke IMF karena krisis.

"Untuk meminta tambahan utang, tidak perlu jadi tuan ruman. Argentina meminta utang IMF tahun ini karena krisis. Mereka bukan tuan rumah," tambahnya.


Untuk diketahui, pinjaman multilateral oleh Indonesia sebesar Rp 396,02 triliun. Terbesar dari World Bank Rp 249,67 triliun atau 63,0%. Sisanya Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar Rp 130,28 triliun atau 32,9%, dan Bank Pembangunan Islam (IDB) sebesar Rp 12,7 triliun atau 3,2%.



Ini video 'Rizal Ramli Sebut Biaya Meeting IMF-WB di Bali Kemahalan!'

[Gambas:Video 20detik]

(dna/dna)

Hide Ads