Pertanyaan tersebut didasari oleh fakta bahwa Bank Dunia adalah pemberi utang terbesar buat Indonesia, yakni untuk pinjaman multilateral. Misalnya, per Februari 2018, pinjaman multilateral Indonesia sebesar Rp 396,02 triliun. Terbesar dari World Bank, Rp 249,67 triliun atau 63,0%.
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri buka suara soal adanya pertanyaan tersebut. Menurut dia, gelaran IMF-WB sama sekali tidak bertujuan untuk menambah utang oleh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chatib menjelaskan, jika pemerintah Indonesia mau meminta tambahan utang tidak perlu repot-repot jadi tuan rumah IMF-WB. Dia pun mencontohkan Argentina yang meminta utang ke IMF karena krisis.
"Untuk meminta tambahan utang, tidak perlu jadi tuan ruman. Argentina meminta utang IMF tahun ini karena krisis. Mereka bukan tuan rumah," tambahnya.
Baca juga: Fadli Zon Nyinyir Lagi Soal IMF-WB di Bali |
Untuk diketahui, pinjaman multilateral oleh Indonesia sebesar Rp 396,02 triliun. Terbesar dari World Bank Rp 249,67 triliun atau 63,0%. Sisanya Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar Rp 130,28 triliun atau 32,9%, dan Bank Pembangunan Islam (IDB) sebesar Rp 12,7 triliun atau 3,2%.
Ini video 'Rizal Ramli Sebut Biaya Meeting IMF-WB di Bali Kemahalan!'
(dna/dna)