Mereka melaksanakan penanaman terumbu karang di kawasan Nusa Dua, Bali. Penanaman terumbu karang diharapkan dapat menghasilkan aquarium bawah air yang unik dan indah.
Managing Director IMF, Christine Lagarde, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi menyediakan biota laut yang akan mendukung dan membuat kehidupan di laut menjadi lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setiap langkah kecil yang kita lakukan dapat membawa perubahan yang besar bagi dunia, sepanjang hal tersebut dilakukan bersama-sama.
Dalam penanaman tersebut hadi di antaranya, Managing Director IMF, Menteri Koordinator Bidang Maritim, Gubernur Bank Indonesia, dan Menteri Keuangan turut mengerjakan langsung pemasangan coral pada struktue penyangga yang kemudian akan diletakkan di dasar laut oleh para relawan.
Banyak yang belum tahu, 60% dari terumbu karang di dunia terdapat di Indonesia. Keunikan bahari tersebut harus dijaga, sebagai kekayaan negeri ini.
Sayangnya, terumbu karang sangat mudah rusak akibat berbagai faktor, termasuk perubahan iklim dan kegiatan destruktif di tempat-tempat wisata.
![]() |
Karena itulah kegiatan penanaman terumbu karang pagi ini menjadi penting dalam rangkaian pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali.
"Kecintaan akan kehidupan memerlukan ekosistem. Itulah yang kita lakukan di tengah rangkaian Annual Meetings 2018. Kita menjaga lingkungan dan mencintai kehidupan," kata Perry Warjiyo dalam kesempatan tersebut, Minggu (7/10/2018).
Dalam kesempatan itu juga, Menko Maritim Luhut Pandjaitan juga mengajak para hadirin untuk melirik investasi laut, bukan saja di wilayah berbasis lahan.
"Yang ramai dibicarakan saat ini bagaimana pemerintah dan masyarakat dapat mengalihkan risiko kepada pihak ketiga untuk melindungi lingkungan laut. Yang artinya, mengasuransikan wilayah laut kita. 95% lautan dunia belum dieksplorasi," ajaknya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga hadir di acara tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini memberi ide baru baginya untuk memberi asuransi untuk ekosistem kita sebagai salah satu aset dunia.
"Seperti diketahui populasi terumbu karang kita adalah yang terbesar di dunia dan aktivitas kita bisa merusak terumbu karang tersebut," kata Sri Mulyani. (kil/dna)