Luhut Pastikan Kerja Sama RI-Australia Tetap Jalan Meski Ada Isu Yerusalem

Luhut Pastikan Kerja Sama RI-Australia Tetap Jalan Meski Ada Isu Yerusalem

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Rabu, 17 Okt 2018 19:12 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan perjanjian kerjasama dengan Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economix Partnership Agreement (IA-CEPA) akan tetap berlangsung dan tak terpengaruh isu politik.

Sebelumnya, IA-CEPA sempat disebut-sebut akan batal ditindaklanjuti seiring dengan keputusan Australia memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yarusalem.

"Berjalan (perjanjian), nggak ada masalah, itu kan kepentingan dua negara," ungkap dia di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Walaupun begitu, kata Luhut, pemerintah tidak setuju dengan keputusan Australia untuk memindahkan kedutaan besarnya tersebut. Sebab, ia menilai keputusan tersebut bisa mengganggu kedaulatan negara lain.

"Ya kita nggak setuju sama dia di sana kan hak kita, dia mau setuju kan hak dia. Jangan ganggu kedaulatan orang lain dong. Kita pasti nggak setuju lah itu," papar dia.


Sekadar informasi, IA-CEPA sendiri telah rampung pada 31 Agustus 2005. Negosiasi perjanjian ini melalui jalan yang panjang selama 13 tahun atau sejak 2005.

Sebelumnya diberitakan, Australia terbuka dengan usulan memindahkan Kedubes Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Presiden Joko Widodo tidak setuju wacana tersebut.

"Kita memang nggak pernah setuju mengenai itu. Tapi itu kan haknya dia. Kita nggak setuju. Presiden juga menyatakan nggak setuju mengenai itu," ujar Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan di Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018). (zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads