-
Hasil seleksi administrasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) sudah dirilis. Hasilnya dari 3,6 juta pelamar, 2,6 juta di antaranya dinyatakan lolos seleksi administrasi.
Angka tersebut masih bisa bertambah seiring masih dilakukannya proses verifikasi di sejumlah instansi.
Perjalanan pelamar CPNS belum berhenti, mereka masih harus mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). SKD menjadi salah satu proses pelamar menjadi CPNS.
Berikut berita selengkapnya yang dirangkum detikFinance, Selasa (23/10/2018).
Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat ada 2.662.285 pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang lolos seleksi administrasi. Sedangkan total pelamar CPNS hingga penutupan CPNS 15 Oktober 2018 lalu mencapai 3,6 juta orang.
"Memenuhi syarat 2.662.285," bunyi keterangan tertulis BKN, Senin (22/10/2018).
Hingga saat ini proses verifikasi masih berlangsung dengan catatan yang tidak memenuhi syarat mencapai 569.429 orang dan yang belum diverifikasi mencapai 221.291 orang.
"Sedang diverifikasi sebanyak 175.323," tambah keterangan BKN.
BKN juga mencatat hingga sore ini sudah ada 355 instansi yang sudah mengumumkan hasil seleksi administrasi CPNS dan masih ada 203 instansi yang belum mengumumkan hasil administrasi pelamar.
Angka ini meningkat dibandingkan posisi pagi tadi sebanyak 141 instansi. Artinya, dalam waktu kurang dari sehari bertambah 214 instansi yang sudah merilis hasil seleksi administrasi CPNS.
Sejumlah instansi sudah mengumumkan hasil seleksi administrasi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Selanjutnya, para pelamar CPNS akan mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Akan tetapi, masih ada sejumlah instansi yang belum merilis jadwal dan lokasi SKD. Padahal, berdasarkan jadwal pendaftaran CPNS, SKD dimulai pada 26 Oktober 2018.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan mengatakan lokasi dan jadwal SKD masih dirumuskan bersamaan proses verifikasi.
"Lokasi dan jadwal tes masih difinalisasi seiring dengan proses verifikasi," kata Ridwan kepada detikFinance, Senin (22/10/2018).
Ia menambahkan, pengumuman lokasi dan jadwal ujian CPNS 2018 maksimal diumumkan 25 Oktober 2018. Pelamar CPNS yang akan mengikuti seleksi berikutnya juga diminta untuk mengeceknya dua hari ke depan.
"Maksimal 25 Oktober sudah ada lokasi tes. Silakan pelamar cek di SSCN atau web instansi dalam 2-3 hari ke depan," tutur Ridwan.
Sebanyak 141 instansi pusat dan daerah sudah merilis hasil seleksi administrasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018. Para pelamar CPNS yang lolos seleksi administrasi berhak mengikuti tahapan berikutnya.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencuit melalui akun resmi Twitter @BKNgoid mengenai tahapan setelah seleksi administrasi. Mereka yang lolos bakal mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
"Setelah tahapan pendaftaran, apabila kamu lolos verifikasi administrasi maka tahapan selanjutnya yang harus dilalui adalah Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)," cuit BKN seperti dikutip detikFinance, Senin (22/10/2018).
Dalam SKD terdapat 3 hal yang akan diuji, antara lain Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Tes Karakteristik Pribadi dalam SKD bertujuan untuk mengetahui kemampuan CPNS beradaptasi, bekerja dalam tim, IT, pelayanan, karakter, integritas, kemampuan menahan sebaran hoaks, SARA, dan yang lainnya.
Selanjutnya Tes Intelegensia Umum dalam SKD dibuat untuk mengukur seberapa cakap CPNS dlm logika, verbal, figural dan analisis, memecahkan masalah dengan inovasi baru. Keemudian Tes Wawasan Kebangsaan dalam SKD berisi tentang pemahaman akan Pancasila, UUD 1945, nasionalisme, hingga bahasa Indonesia.
"Bagi mereka yang tidak lolos passing grade SKD, langsung gugur," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan kepada detikFinance.
Di dalam SKD terdapat 35 soal TWK, 30 soal TIU, dan 35 soal TKP. Penilaian dalam tes dilakukan dengam formula nilai 5 jika benar dan 0 jika salah dalam TWK dan TIU. Untuk TKP jawaban bernilai 1-5.
Untuk lolos dalam SKD, passing grade formasi umum, cukup jawab benar 15 TWK, 16 TIU, dan 29 TKP bernilai 5.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin mengimbau kepada para peserta ujian calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk tidak mempercayai bocoran soal.
Kementerian PAN-RB juga sudah menjalin kesepakatan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada akhir September 2018.
MoU tersebut terkait Persiapan, Pelaksanaan, Pengamanan, dan Penegakan Hukum dalam rangka Seleksi CPNS 2018. Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan seleksi CPNS tahun 2018 yang aman, transparan, dan bersih dari KKN.
"Tidak benar itu bohong. Udah jangan dengar itu kita udah MoU itu udah sangat ketat," ujar Syafruddin di Kementerian PAN-RB, Jakarta Selatan, Senin (22/10/2018).
Ia mengatakan bahwa tidak ada soal yang akan bocor karena belum dibuat. Pembuatan soal ujian dilakukan oleh Kemendikbud. Kemendikbud juga akan membentuk tim untuk berkoordinasi secara intensif dengan BKN, menyesuaikan aplikasi UNBK terkait manajemen data peserta, bank soal, pengolahan hasil seleksi dengan CAT BKN, membuat penjadwalan pelaksanaan SKD dan SKB menggunakan UNBK.
"Tidak mungkin bocoran itu akan muncul karena soalnya sendiri belum dibikin," tambah Syafruddin.
Ia menambahkan, jika terbukti ada soal yang bocor maka pihak tersebut akan ditindaklanjuti oleh pihak Kepolisian.
"Ya nanti ditangkap kan kita udah MoU sama Polri. Jadi liat aja nanti itu orang-orang itu. Udah operasi itu udah jalan operasinya nggak usah khawatir," kata Syafruddin.
Para pelamar CPNS yang dinyatakan lolos seleksi administrasi melanjutkan ke tahapan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).