Isu tersebut diperkuat dari sebuah pers rilis bertanggal 15 Agustus 2018 yang dimuat situs PR Newswire. Di situ disebutkan, MIG Aviation Capital, perusahaan pembiayaan pesawat terbang yang seluruhnya dimiliki oleh CMIG, dengan gembira mengumumkan pengiriman satu unit pesawat terbang Boeing 737 MAX 8 MSN 43000 asal Seattle yang akan dipakai Lion Air.
Bahkan dalam rilis tersebut juga tertera pernyataan dari Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait. Dalam pernyataannya, Edward mengaku senang menyambut CMIG sebagai pembiaya untuk Lion Air Group.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Chief Executive Officer CMIG Aviation Capital Peter Sixiang Gao mengatakan bahwa pihaknya mendukung Lion Air untuk memesan pesawat 737 MAX 8 saat itu.
"CMIG gembira mendukung Lion Air dengan mengirimkan 737 MAX 8 pada hari ini. Mengingat keandalan dan efisiensi bahan bakar yang ditawarkan, MAX8s buatan Boeing sangat cocok mendukung pertumbuhan Lion Air Group pada masa mendatang. CMIG akan terus berinvestasi pada pesawat berteknologi baru dan membangun armada yang berusia lebih muda, lebih hemat energi," ungkapnya.
CMIG Aviation Capital sendiri merupakan sebuah perusahaan yang menyewakan pesawat dan berpusat di Tianjin, China. Perusahaan ini menyewakan pesawat ke 15 maskapai di 8 negara.
Seperti diketahui, pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh merupakan tipe Boeing 737 MAX 8. Pesawat ini dioperasikan Lion Air sejak 15 Agustus 2018 atau sehari setelah pers rilis itu diterbitkan. Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh pada Senin (29/10) adalah pesawat yang dirental dari perusahaan China.
Baca juga: Mengapa Pesawat Kinyis-kinyis Bisa Jatuh |
Tonton juga 'Haru! Warga Turun dari Motor saat Lintasi Rumah Korban Lion Air':
(fdl/eds)