"Pak Menteri Pertanian Amran sudah membuat blue print menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan di tahun 2045. Oleh karena itu beliau menugaskan Badan Litbang Kementan membuat suatu pengolahan-pengolahan yang utama adalah mie, karena bahan mie impor yang berbasis gandum dan membuat mie berbahan dasar pangan lokal," ujar Ketua Balitbang Pertanian, Muhammad Syakir di Bogor, Rabu (7/11/2018).
Mie berbahan dasar pangan lokal tersebut diperkenalkan dalam Pembukaan Pangan Lokal Fiesta di Auditorium Ir. Sadikin Sumintawikarta Kampus Pertanian Cimanggu, Bogor, hari ini. Acara berlangsung selama tiga hari. Syakir hadir mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang berhalangan hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan hari ini, kita menunjukkan teknologi sudah siap, dan rasanya adalah enak dan beberapa testimoni sudah bilang ini enak. Dan beberapa perusahaan sudah siap untuk mengembangkan mie berbahan dasar pangan lokal. Oleh karena itu kita berkeyakinan 2045 bisa menjadi lumbung pangan dan menunjukkan Indonesia bukan hanya berbasis padi tetapi juga pangan-pangan lokal lainnya," ungkap Syakir.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Michael Wattimena, turut menikmati mie hasil pengembangan Balitbang Kementan tersebut. Ia mengatakan potensi lokal harus didorong untuk memberdayakan masyarakat sekitarnya. Ia juga mengapresiasi langkah yang dilakukan Kementan.
"Sudah saatnya potensi lokal harus dikembangkan. Kenapa? Untuk memberdayakan masyarakat lokal yang ada dengan potensi lokal yang dimiliki. Apa yang dilakukan Balitbang sekarang ini kami sangat mengapresiasi sangat mendukung untuk ke depannya ditingkatkan kemajuan melalui teknologi," ungkap Michael.
Sementara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Agung Hendriadi berharap pengusaha pangan lokal dapat mendukung menggunakan bahan dalam negeri.
"Ke depannya kita akan perbesar industri pangan lokal kita dan kami berharap para pengusaha pangan lokal mau menggunakan bahan baku lokal," harap Agung.