Beras yang biasa ditemui di pasaran memang memiliki jenis berbeda-beda. Namun biasanya masyarakat lebih mengenal dengan istilah beras medium dan beras premium.
Lantas, bagaimana cara membedakan beras premium dan medium?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yaitu yang pertama, segi warna. Beras medium memiliki warna yang lebih buram dibandingkan dengan beras premium.
"Beras medium itu warnannya lebih buram dan kalau dimasak nggak terlalu pulen," kata Sobirin kepada detikFinance, di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (8/11/2018).
![]() |
Kemudian dari sisi butiran yang patah (broken). Beras medium memiliki tingkat kepatahan lebih tinggi yakni di atas 10%. Sedangkan beras premium yang tingkat kepatahannya hanya 0-10%.
"Tentu yang medium itu lebih banyak patahannya," jelas dia.
![]() |
Selanjutnya, kerap kali ditemukan pada beras medium bulir beras yang bercampur dengan batu atau gabah.
"Kalau premium lebih putih bersih. Nggak ada batu gabah," ujar dia.
![]() |
Keempat, dari kualitas nasi yang dihasilkan, beras premium memiliki tampilan nasi yang lebih pulen dan rasa yang lebih nikmat dari beras medium.
"Tentu yang premium lebih pulen," kata dia.
Sebagai informasi, di Pasar Gondangdia beras jenia medium dijual dengan harga Rp 11.000/kg dan Rp 9000/liter.
![]() |
Sementara untuk jenis beras premium yaitu beras ramos kelas satu itu di jual dengan harga Rp 14.000/kg. Kemudian kelas dua Rp 13.000/kg. Kemudian kelas tiga dijual Rp 12.000/kg.
Kemudian ada pula pandan wangi yang dijual jual Rp 15.000/kg dan beras IR42 yang dijual jual Rp 14.000/kg. Semua beras premium yang dijual di Pasar Gondangdia memiliki harga beras yang jauh diatas harga eceren tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Yaitu Rp 9.450 untuk beras jenja medium dan Rp 12.800 untuk beras jenis premium. (dna/dna)