Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Sugiono mengatakan pinjaman tersebut dilakukan kepada Charoen Pokphand dan Japfa. Adapun, pinjaman tersebut pada dasarnya merupakan program dari Bulog.
"Peminjaman ini atas usulan dan tentu menjadi program Bulog untuk membantu peternak kecil. Atas permintaan Bulog, Kementan membantu menentukan peternak yang tersebar di daerah mana saja yang membutuhkan bantuan jagung untuk pakan dalam waktu dekat," jelas dia dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Rabu (21/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pinjaman jagung tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Bulog. Artinya, ketika impor jagung masuk di gudang Bulog akan dikembalikan langsung ke feedmill.
Sugiono juga mengungkapkan program ini dilakukan karena menimbang lamanya waktu masuk impor jagung di tengah kebutuhan pakan ternak yang tak bisa ditunda.
Sementara itu, hingga saat ini realisasi peminjaman jagung telah dilakukan sebanyak 1.500 ton. Jagung tersebut dijual dengan harga Rp 4.000 per kilogram (jg) untuk peternak mandiri.
"Jagung pinjaman ini disalurkan hanya ke peternak mandiri saja dengan harga Rp 4.000 per kg, sehingga bertujuan untuk menstabilkan harga jagung serta berdampak pula terhadap stabilnya harga pakan. Minggu lalu sudah dilakukan peminjaman ke Charoen Pokphan sebanyak 1.500 ton," tutup dia. (dna/dna)