Sebanyak 34 pejabat yang dilantik terdiri dari sekretariat jenderal, Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai, serta Ditjen Perbendaharaan.
Eselon I yang dilantik adalah Sudarto sebagai Staf Ahli Bidang Organisasi Birokrasi dan Teknologi Informasi. Sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani menjelaskan, proses penunjukan pejabat yang dilantik dilakukan secara ketat, salah satunya dengan melihat rekam jejak pejabat melalui akun media sosial (medsos) milik mereka.
"Para pejabat yang dipilih hari ini melalui rangkaian, tahapan yang ketat, melalui kompetisi, dilihat rekam jejaknya, integritasnya, bahkan dilakukan konfirmasi, termasuk dilihat dari sosial media rekam jejaknya," kata Sri Mulyani saat memberi arahan, Rabu (21/11/2018).
Dalam kesempatannya, dia mengingatkan berbagai macam tantangan terkait pengelolaan keuangan negara. Diharapkan para pejabat yang dilantik mampu menghadapi tantangan yang ada.
"Seperti pertumbuhan ekonomi, perdagangan internasional, ekspor impor, investasi, menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan kemakmuran secara berkeadilan," sebutnya.
Ditambah, pergerakan suku bunga dan nilai tukar menjadi tantangan yang tidak mudah. Pasalnya pergerakannya fluktuatif. Meski demikian dia optimis, pihaknya sebagai bendahara negara mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada
"Ini tantangan tidak mudah, namun kita cukup optimistis 2018, APBN 2018 Insya Allah kita jaga secara baik dan berakhir dengan kinerja yang cukup baik, baik dihitung dari penerimaan perpajakan maupun PNBP, dan kinerja belanja serta pembiayaan," lanjutnya.
Belum lagi, masih ada tantangan dalam pengelolaan APBN 2019. Adanya tahun politik dan dinamika di lingkup domestik dan global, membuat penyusunan APBN 2019 lebih menantang.
"Target APBN 2019 juga sangat menantang. Apa yang kita putuskan bersama DPR, mungkin akan alami tekanan dan perubahan dinamika tersebut, pertumbuhan ekonomi, suku bunga, harga minyak, nilai tukar, dan jumlah SDA yang bisa kita produksi untuk tingkatkan penerimaan negara," tambahnya. (hns/hns)











































