Kalangan perbankan menyambut positif program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) yang diperkenalkan Kementerian Pertanian (Kementan), (Rabu 21/11/2018), di Kantor Pusat Kementan.
Program ini akan memanfaatkan potensi lahan rawa yang sangat di beberapa wilayah di tanah air, dengan mekanisasi pertanian dan dijalankan dengan koperasi yang di korporasikan.
Menurut Kepala Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 Bank BNI, Bambang Setyatmojo, program SERASI merupakan sebuah terobosan baru untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan mengoptimalkan lahan rawa.
Dan yang lebih bagus lagi tambahnya, luasannya yang luar biasa menjadikannya ideal untuk melakukan korporatisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menceritakan Bank BNI saat ini sudah mengerjakan program pembiayaan dengan 60 ribuan petani. Sementara untuk tahap awal program SERASI akan dibantu pemerintah. Mulai dari lahan, alat pertanian, benih, hingga pupuk. Dengan demikian beban terhadap perbankan akan lebih kecil.
"Nah apalagi ini sudah dibantu. Jadi kami stand by saja. Kalau nanti petani butuh pupuk karena subsidi pupuk kurang, kami akan bantu dengan pembiayaan. Termasuk juga untuk biaya hidup, dalam 4 bulan menunggu panen misalnya petani butuh biaya untuk kebutuhan hidup, kami bantu pembiayaan," tambah Bambang.
Ia membayangkan kalau 5 ribu hektar lahan dengan korporatisasi yang lahannya sudah terkonsolidasi akan sangat menjanjikan.
"Bandingkan kalau di Jawa yang 1 orang cuma 3 ribu meter. Kalau ini 1 orang bisa 2 hektar, kemudian dikumpulkan dalam satu hamparan luas, terkonsentrasi. Irigasinya bisa diatur, masa tanamnya diatur, panennya juga begitu. OK banget menurut saya," pungkas Bambang.
Senior Vice Presiden Bank Mandiri, Tonggo Marbun memberi komentar senada. Menurutnya dengan program ini banyak tujuan bisa dicapai.
Pertama mencetak lahan sawah baru. Kedua meningkatkan produktifitas sawah yang tadinya 1 kali panen menjadi 2 kali panen. Ketiga semakin mendekatkan Indonesia pada swasembada pangan. Dari konteks ini Tonggo menilai program SERASI sangat layak untuk didukung.
"Ini juga ada ide brilian, ide brilian nya mengkorporasikan koperasi. Dengan korporasi kita yakin pengelolaannya pasti profesional. Jadi dari aspek kelembagaan akan menjadi profesional, seperti halnya mengelola perusahaan," kata Tonggo.
Hanya saja ia mengingatkan, titik kritis dari sebuah kegiatan korporasi adalah pada sumber daya manusia (SDM) nya.
"Bank kaitannya kan selalu di pembiayaan permodalan. Nah yang menjadi utama dalam permodalan adalah pengelolaan keuangan dan SDM nya, pengurusnya. Jadi memang harus ada SDM yang bisa melakukan pengelolaan keuangan yang baik kaitannya dengan pembiayaan perbankan," tambah Tonggo.
Namun begitu ia optimistis terhadap program SERASI, karena pemerintah pusat memberikan dukungan penuh. Selain berbagai alat berat serta alat mesin pertanian hingga benih dan pupuk, juga akan ada pendampingan dari ahlinya.