BPS Sebut Asian Games dan IMF-WB Meeting Berdampak ke Ekonomi RI

Bogor - Indonesia baru saja menyelesaikan dua event besar berstandar internasional. Seperti Asian Games 2018 Jakarta - Palembang dan pertemuan tahunan IMF World Bank di Bali.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan dari pertemuan ini turut berdampak ke perekonomian Indonesia. Deputi bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati menjelaskan sebelum acara digelar biasanya ada persiapan seperti pembangunan sarana dan pra sarana.

Baca juga: Neraca Dagang Defisit Terus, Pemerintah 'Kebakaran Jenggot'

"Saat persiapan kan juga pengaruh, untuk Asian Games itu kan membangun stadion. Itu namanya investasi sarana dan pra sarananya, perbaikan jalan, pembangunan bandara itu kan termasuk investasi karena membantu perekonomian," kata Lis dalam workshop di Aston Hotel & Resort, Bogor Sabtu (24/11/2018).

Kemudian ada ke sektor lain seperti jasa perjalanan, hotel, restoran, suvenir, seni hingga transportasi lokal.

Baca juga: Kemiskinan Dibawa ke Politik, Kepala BPS: Pakai Data Valid!

"Sebenarnya kalau bisa dimanfaatkan dengan baik ekspor jasanya bisa meningkat. Jadi harusnya jangan hanya terasa di Jakarta, Palembang atau Bali, harusnya bisa juga pengaruh mengunjungi ke wilayah lain," ujar dia.

Selanjutnya setelah pelaksanaan fasilitas dan infrastruktur yang sudah dibangun bisa dimanfaatkan untuk selanjutnya.

Dalam even Annual Meeting IMF WB pemerintah menawarkan sejumlah proyek pembangunan ke seluruh investor yang hadir di acara IMF-WB 2018. Banyak investor yang tertarik menanamkan dananya pada proyek yang dengan skema kerjasama pemerintah badan usaha (KPBU).

Baca juga: Bicara Data, Kepala BPS: BPS Independen, Kalau Tidak Bubarin Saja

Sedangkan dari sisi ekonominya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ini mengungkapkan Indonesia mendapatkan investasi triliunan atau lebih besar dari anggaran yang dikeluarkan.

Keuntungan itu didapat dari para tamu yang membawa keluarganya dan menghabiskan banyak uang di Bali, mulai dari pembayaran sewa hotel, hingga membeli produk UMKM di Bali. (kil/hns)