Inflasi Bisa 5% Akibat 'Bom Waktu' Jokowi, Ini Strategi Pemerintah

Inflasi Bisa 5% Akibat 'Bom Waktu' Jokowi, Ini Strategi Pemerintah

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 30 Nov 2018 15:55 WIB
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa pemerintah sudah memiliki strategi menekan inflasi tetap rendah pada tahun 2019. Strategi itu juga sebagai antisipasi dari peningkatan harga-harga yang selama ini ditahan oleh pemerintah seperti harga BBM subsidi dan penugasan serta tarif listrik.

Kebijakan menahan harga BBM dan tarif listrik pun dianggap sebagai 'bom waktu' pemerintah. Pasalnya, kedua harga itu seharusnya sudah naik di tahun 2018.

"Ya memang kalau inflasi kita sumbernya selalu volatile food atau administered prices. Soal yang anda sebut tadi (BBM) administered prices. Jadi, harus dikendalikan di volatile food-nya," kata Darmin di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Akibat 'bom waktu' dari kebijakan ekonomi itu, tingkat inflasi bisa melonjak ke level 5%. Pasalnya, ketika harga BBM dan tarif listrik naik maka harga pangan atau sembilan bahan pokok (sembako) pun akan ikut naik.

Oleh karena itu, antisipasi pemerintah agar inflasi tetap berada di level rendah atau sesuai dengan target APBN yang sebesar 3,5% upayanya dengan menjaga suplai volatile food (pangan).

"Artinya kalau kita produksi bagus untuk volatile food mestinya nggak ada apa-apa. Harga tenang-tenang saja tapi kalau nggak bagus, ya harus cepat mengambil keputusan," ungkap dia.

(hek/ara)

Hide Ads