Kepala BPS Suhariyanto mengatakan rendahnya tingkat inflasi di November 2018 bukan karena rendahnya daya beli masyarakat.
"Karena inflasi intinya juga masih tinggi. Konsumsi rumah tangga juga masih bagus. Jadi bukan karena daya beli," kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhariyanto mengatakan, inflasi November 2018 rendah dikarenakan pemerintah berhasil menjaga beberapa komoditas pangan menjelang libur panjang akhir tahun.
"Antisipasi pemerintah bahwa akhir tahun terjadi kenaikan harga, sehingga persiapan jauh lebih matang," ujar dia.
Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengungkapkan, inflasi November 2018 sebesar 0,27% lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,28%.
Jika dilihat periode yang sama pada tahun sebelumnya, inflasi di November 2018 lebih tinggi dari tahun 2017 yang sebesar 0,20%, namun jauh lebih rendah dari November 2016 yang sebesar 0,47%.
"Pada November 2018 ini 0,27% penyumbang utamanya adalah dari sisi transportasi yang 0,10% itu. Kemudian harga bensin," kata dia.
"2017 inflasinya 0,20%. Penyebab utamanya bahan makanan dan sumbangan beras sama, tapi 2017 kenaikan transportasi masih belum tinggi. Apa penurunan daya beli? Nggak," sambung dia. (hek/ara)