Harga Cabai dan Telur Naik Signifikan di Pasar Gunungkidul

Harga Cabai dan Telur Naik Signifikan di Pasar Gunungkidul

Pradito Rida Pertana - detikFinance
Kamis, 20 Des 2018 21:45 WIB
Foto: Pradito Rida Pertana
Gunungkidul - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul melakukan sidak ke Pasar Playen Gunungkidul. Hasilnya, harga cabai rawit dan telur mengalami kenaikan yang signifikan.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian, Sumber Daya Alam Sekretariat DIY, Sugeng Purwanto mengatakan, sidak yang dilakukan adalah kegiatan rutin. Menurutnya hal itu untuk mensurvei harga-harga bahan pangan di Pasar tradisional jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Lebih ke arah supply and demand, jadi kalau ada permintaan tinggi bisa dipenuhi oleh Pemerintah maupun masyarakat agar harga di Pasaran stabil. Selain itu agar inflasi daerah tidak melambung tinggi, karena jelang Nataru biasanya harga-harga bahan pangan naik," katanya saat melakukan sidak di Pasar Playen, Gunungkidul, Kamis (20/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengenai hasil sidak, Sugeng menyebut bahwa terdapat kenaikan harga untuk mayoritas bahan pangan yang diperjualbelikan. Diakuinya kenaikan harga bahan pangan juga bervariasi, namun juga ada yang naik secara signifikan.

"Secara umum memang ada sedikit kenaikan ya, rata-rata naik Rp 1000 dan Rp 3 ribu. Kalau yang harganya naik signifikan itu cabai rawit merah, per-kilo-nya tadi sampai Rp 40 ribu, padahal biasanya Rp 30 ribu," ujarnya.

"Yang kedua telur ayam, harganya naik sampai Rp 5 ribu. Biasanya harga per-kilo kan Rp 20 sampai Rp 22 ribu, ini tadi kami cek harga per-kilo-nya Rp 25 sampai Rp 28 ribu per-kilo. Bahkan disinyalir harga telur ini bisa naik sampai Rp 30 ribu per-kilo-nya," imbuhnya.

Akan tetapi, dari hasil sidak yang dilakukan pihaknya menemui beberapa harga bahan pangan yang harganya menurun jelang Nataru.

"Untuk minyak curah harganya malah turun, dan terigu juga harganya sedikit turun tadi," katanya.

Sementara itu, Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Perwakilan BI Yogyakarta, Probo Sukesi menambahkan, kendati harga bahan pangan di Kabupaten Gunungkidul mengalami kenaikan harga, ia menyebut kenaikan harga di Gunungkidul masih tergolong kecil dibanding 4 Kabupaten/Kota di DIY.

"Peningkatan harga cabai itu baru hari ini (Kamis, 20/12/2018), karena kemarin kami cek harganya masih normal. Kami pantau harga beberapa komoditas bahan pangan memang mengalami peningkatan, tapi kenaikan harga di Gunungkidul termasuk paling kecil dibanding lainnya," ujarnya.


Dengan kondisi tersebut, menurut Probo bahwa kemungkinan besar di akhir tahun ini tidak akan terjadi inflasi besar-besaran.

"Kami optimis akhir tahun 2018 inflasi tidak setinggi di tahun 2017," pungkasnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads