Darmin mengatakan angka defisit tersebut memang cukup tinggi, tapi tidak menjadi masalah.
"Ya kumulatif mungkin memang sepertinya (mencapai 3%). Tentu bukan nggak apa-apa lah, artinya itu agak tinggi, tinggi sekali juga nggak," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan di 6% |
Menurutnya, CAD masih lebih tinggi di 2014 dan 2015. Disamping itu, Darmin menilai transaksi berjalan harus dilihat secara menyeluruh, di mana ada transaksi modal dan transaksi finansial yang mempengaruhi.
Dia menilai transaksi modal dan transaksi finansial saat ini dalam kondisi yang baik karena surplus.
"Melihatnya harus bersama sama dengan transaksi modal dan keuangan. Sekarang surplus transaksi modal dan keuangan sudah cukup besar. Memang masih negatif totalnya, tapi sudah kecil. Saya lupa angkanya," tambah Darmin.
Darmin pernah memperkirakan bahwa sampai akhir tahun defisit transaksi berjalan berada dikisaran 2,5%-2,6%, akumulasi sepanjang 2018.
"Kalau digabung kuartal I dan II, angkanya sekitar 2,6-2,7%. Nah, kalau dilihat kecenderungan, memang dia akan bergerak ke 3%, tapi kita kok rasanya akan bergerak ke 2,5% di akhir tahun nanti, 2,5-2,6% itu akumulasi setahun," kata Darmin di Kompleks Istana, Jakarta, Senin (17/9/2018). (dna/dna)