Berdasarkan keterangan dari Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menjelaskan, ide tersebut berawal dari pelatihan kewirausahaan yang dilakukan HIPMI di sejumlah pesantren.
Pelatihan itu mendapat respons positif dari pemerintah. Bahkan pemerintah ingin program itu tak berakhir hanya sebagai pelatihan melainkan diwujudkan dalam program nyata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada gilirannya, Umat Mart diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Bagaimana awal mula tercetusnya Umat Mart sampai akhirnya diresmikan Jokowi? Cek Kaleidoskop April 2018 yang dirangkum detikFinance.
Alasan Dibangun Umat Mart
Foto: Hendra Kusuma - detikFinance
|
Ide tersebut berawal dari pelatihan kewirausahaan yang dilakukan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di sejumlah pesantren.
Pelatihan ini pun mendapat respons positif dari pemerintah. Bahkan pemerintah ingin program ini tak berakhir hanya sebagai pelatihan namun ini ingin diwujudkan dalam program yang lebih nyata.
Lantas kenapa pesantren dipilih jadi lokasi Umat Mart?
"Aprindo dipanggil oleh pak Mendag untuk juga bersama berkontribusi sebagai mentor dan sebagai suporting untuk barang serta memberikan desain dan mentoraining anak-anak santri agar mereka memiliki pengalaman dan juga mememiliki pengetahuan di bidang retail modern," jelas dia kepada detikFinance, 11 April 2018.
Santri di pondok pesantren bisa diajarkan bagaimana praktik manajemen stok dan sistem dagang di ritel modern, karena semua pegawai dari Umat Mart berasal dari santri pondok pesantren.
"Jadi dia nggak usah belajar ke mana-mana, selain itu mereka juga bisa mengajarkan ke usaha yang baik dan benar. Bagaimana menjalankan suatu usaha karena sudah ada prektiknya yang mereka dapatkan di sana," papar dia.
Apakah Jadi Pesaing 212 Mart?
Foto: Grandyos Zafna
|
Pembangunannya tidak untuk menyaingi 212 Mart yang sudah terlebih dahulu ada dan saat ini sudah memiliki ratusan cabang.
"Nggak ada, kita nggak ada menyaingi," papar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey kepada detikFinance, 11 April 2018.
Harapannya, bisnis ritel yang dilakoni santri dan pengurus pesantren tak sekadar jago kandang dan bisa turut bersaing dengan toko-toto ritel modern lain di tanah air.
"Ini untuk memberi teori kewirausahaan kita memberi bantuan. Aprindo di sisi distribusi barang. Jadi nggak ada istilah saing-sangian. Kalau yang lain jalan ya sudah jalan saja. Ini (Umat Mart) jalan juga kan kan jalan. Ini kan negara demokrasi, siapapun berhak untuk jalankan usaha," papar dia.
Berapa Modalnya?
Foto: Hendra Kusuma - detikFinance
|
"Paling untuk pembuatan 100 toko gitu Rp 45-46 miliar," kata dia kepada detikFinance, Jakarta, 16 April 2018.
Dari rencana pengadaan Umat Mart, tahun ini Hipmi menargetkan 1.000 Umat Mart yang akan ada di masing-masing pesantren. Sekitar 10 pilot project Umat Mart diluncurkan 12 Mei 2018.
"Kita targetkan 1000 tahun ini," kata dia.
Konsep Umat Mart ini berawal dari pelatihan kewirausahaan yang dilakukan HIPMI pada para mahasiswa dan siswa SMK melalui HIPMI Goes to Campus dan Goes to School di tahun 2015.
Kemudian di tahun 2018 pihaknya berusaha mewadahi kebutuhan praktik bisnis dari para santri di kawasan Pulau Jawa untuk belajar bisnis tanpa menganggu pendalaman ilmu agama dengan dengan skema retail modern yang ditempatkan di pondok pesantren.
Akhirnya Diresmikan Jokowi
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
|
Jokowi meresmikan satu gerai Umat Mart di di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Jawa Timur, dan 9 gerai lainnya lewat video conference.
"Saya ingin sampaikan penghargaan, apresiasi yang tinggi kepada Hipmi, khususnya Hipmi Jawa Timur yang telah memulai masuk ke pondok pesantren dengan pesantrenpreneur dan umatnya," kata Jokowi dalam sambutannya di Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Jawa Timur, 12 Mei 2018.
Jokowi bilang, program pesantrenpreneur dan Umat Mart (ummart) bisa menjadi modal bagi para santri menjadi pelaku usaha.
"Ini program ekonomi, ide seperti ini harus kita dorong," ujar dia.
Jokowi berharap Hipmi pun bisa merealisasikan seluruh program pesantrenpreneur dan Ummart di semua pondok pesantren yang jumlahnya sekitar 30.000.
Selain itu, pengembangan program yang digagas Hipmi ini juga harua sejalan dengan bank wakaf mikro yang digagas pemerintah di pesantren-pesantren.
"Sehingga pesantren menjadi kekuatan ekonomi bangsa ini, dengan mengucap bismillah saya resmikan pesantrenpreneur dan Ummart," ujar Jokowi.