Menurut pedagang daging ayam Arina (38), saat ini harga ayam mencapai Rp 38.000 per kg. Harga naik sejak dua minggu terakhir. "Harganya naik sampai Rp 38.000 per kg di Pasar Bitingan," kata Arina kepada wartawan di Pasar Bitingan Kudus, Senin (24/12/2018).
Dengan naiknya harga daging ayam, mereka khawatir itu akan berimbas pada penghasilan mereka, karena semakin sepinya pembeli. Seperti saat ini saja, ada beberapa pedagang daging ayam yang sengaja tak berjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya memang disengaja tidak jualan karena kalau jualan nanti ada langganan yang tidak percaya kok malah segitu harganya. Harga Rp 38 ribu per kg itu sangat tinggi," terangnya lebih lanjut.
Sulastri (53) seorang pembeli daging ayam mengaku keberatan dengan naiknya harga daging ayam. Karena dengan harga segitu, pembeli kewalahan.
"Beli ayam pengennya ya hargane turun, jangan sampai tinggi, sama orang kecil itu hargane jangan dinaik-naikan, karena sangat keberatan, karena terlalu mahal," ujarnnya.
Dia sebagai buruh pabrik dengan pendapatan yang tidak banyak, jelas harga daging ayam saat ini dirasakannya amat mahal. "Pengene kan stabil, orang kecil gitu. Buruh pabrik-pabrik seperti saya gitu yang mahal," tambahnya.
Apriliyanti Rahayu , pembeli daging ayam lain mengaku, dia harus tetap membeli daging ayam, mengingat itu adalah kebutuhan.
"Ini beli ayam(daging) sama ceker, harga saat ini memang kemahalan, ya kalau bisa jangan sampai melambung dong. Kalau bisa diturunkan lagi saja. Ya mungkin karena kebutuhan juga ya jadi tetep harus beli," katanya.
Tonton juga video 'Menag Pastikan Stok Pangan Natal dan Tahun Baru Aman':
BMKG (Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika) mengungkapkan jika tsunami di Selat Sunda diakibatkan guncangan vulkanik dari Gunung Anak Krakatau. BMKG akui sampai saat ini belum mampu mendeteksi tsunami akibat guncangan vulkanik.
(zlf/zlf)