Pesanan ini tidak hanya dipenuhi oleh produk lokal tapi juga impor. Salah satu importir menyebut jelang akhir tahun ada 10 kontainer kembang api dari China yang masuk. Masing-masing kontainer berisi 800 sampai 1.000 karton kembang api.
Harga yang ditawarkan pun berbeda-beda tiap jenisnya. Sebab, murah atau mahalnya harga tergantung besarnya tabung dan kualitas bunga api yang dihasilkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari China ke Pelosok Nusantara
Foto: Lamhot Aritonang
|
"Impor, kita semua impor dari China," jelasnya kepada detikFinance, Rabu (26/12/2018).
Jalur pendistribusian kembang api pun mencakup Provinsi Sumatera hingga Papua.
"Distribusi ya Jawa, Sumatera, Kalimantan sampai Papua," terangnya.
Pihaknya memilih produk dari China untuk di impor ke Indonesia adalah karena negara tirai bambu tersebut merupakan salah satu eksportir dan produsen kembang api terbesar di dunia.
"Karena belum ada produk dari dalam negeri kecuali kembang api kawat dan China juga sebagai produsen terbesar kembang api," tuturnya.
Pesanan Tinggi
Foto: Lamhot Aritonang
|
"1 kontainer itu 800 sampai 1.000 karton, kita itu ada lah 10 kontainer," jelasnya kepada detikFinance, Rabu (26/12/2018).
Oki menambahkan, pihaknya membagi 2 area sebagai tujuan distribusi yaitu wilayah bagian Barat dan bagian Timur.
"Relatif lah banyak sedikitnya, cuman kalau permintaan kita bagi dua wilayah Barat dan Timur, sama seperti WIB dan WIT. Timur itu seperti Papua, Manado, NTT, Bali. Khususnya yang mayoritas penduduknya beragama Nasrani," terangnya.
Perbedaan permintaan pun terjadi tiap wilayah. Menjelang Hari Raya Idul Fitri pesanan di dominasi untuk wilayah Barat, sedangkan wilayah Timur permintaannya mendominasi setiap akhir tahun.
"Kalau Barat itu paling banyak pas Idul Fitri kalau Timur untuk ke akhir tahun ya," tutupnya.
Dijual Mulai Rp 5.000 Hingga Rp 3 Juta
Foto: Lamhot Aritonang
|
"Ya bervariasi, untuk anak-anak yang pop pop itu murah, 3 pak itu di jual Rp 5.000, kalau roman candle di jual sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu 2 batang, kalau yang paling mahal itu jenis cake itu tergantung dari banyaknya tembakan, besarnya tabung, variasi tembakan, itu bisa sampai Rp 3 juta," terangnya kepada detikFinance, Rabu (26/12/2018).
Jenis kembang api yang dijual pun beragam, mulai dari kembang api pop pop atau lebih dikenal dengan petasan banting hingga cake.
"Ada yang buat anak-anak seperti pop pop, air mancur, roman candle yang batangan itu, kemudian ada yang jenis cake, ya macam-macam lah," jelasnya.
Permintaan Tinggi, Tapi Omzet Turun 30%
Foto: Lamhot Aritonang
|
"Ya relatif hampir sama lah dari tahun ke tahun, tapi 5 tahun belakangan ini menurun lah. omzet turun 30%-nan ada lah" jelasnya ketika dihubungi detikFinance, Rabu (26/12/2018).
Menurunnya permintaan dari tahun ke tahun bukan tanpa sebab, melainkan karena semakin banyaknya importir yang menambah persaingan pasar industri kembang api.
"Karena pemainnya tambah banyak, importirnya tambah banyak, katakanlah dulu pasarnya hanya 5 orang, sekarang dibagi 10, terus dibagi lagi 15 orang, kan itu makin kecil porsinya (penjualan)," terangnya.
Halaman 2 dari 5