Prabowo-Sandi Kritik Beban Utang RI, Kemenkeu Tak Bergeming

Prabowo-Sandi Kritik Beban Utang RI, Kemenkeu Tak Bergeming

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 07 Jan 2019 07:22 WIB
Prabowo-Sandi Kritik Beban Utang RI, Kemenkeu Tak Bergeming
Foto: Yulida Medistiara/detikFinance

Calon Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa setiap bayi yang baru lahir di Indonesia langsung menanggung utang Rp 9 juta. Sementara wakilnya Sandiaga Uno sebut bahwa kini semua anak Indonesia harus menanggung utang Rp 13 juta.

Menurut pihak Kementerian Keuangan, pasangan itu salah dalam melihat beban utang suatu negara. Seharusnya beban utang dilihat berdasarkan pendapatan operasional.

"Beban utang pada sebuah perusahaan tidak bisa dihitung dari berapa jumlah pegawainya, tapi dilihat dari pendapatan operasionalnya," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nufransia, penghitungan utang per kapita tidak ada hubungannya dengan kemampuan membayar utang. Kemampuan membayar utang dilihat dari penghasilan sebuah negara, yang dalam suatu negara dinamakan Produk Domestik Bruto (PDB).

"Dengan analogi yang sama, ketika kita meminjam uang di Bank, tidak akan ditanya berapa jumlah anak kita tapi berapa penghasilan yang diperoleh," tambahnya.


Hide Ads