Menurutnya hal tersebut masih dalam kateeegori wajar. Pasalnya, dibutuhkan keseimbangan antara harga produksi dengan harga pasar. Bila terlalu murah hal itu bisa membuat petani merugi.
"Keseimbangan antara harga produksi dengan harga pasar ini harus dijaga oleh Bulog. Tidak bisa terlalu murah, nanti petaninya akan menjerit," kata dia dalam kunjungan ke Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pentingnya menjaga stabilitas harga bukan semata-mata hanya untuk menurunkan harga, namun membuat harga antara petani dan masyarakat merasa nyaman.
"Ya memang stabilitas itu diperlukan. Kalau kita mau harga turun secara drastis gampang saja. Suplai saja semua ini (beras di gudang Bulog) di pasar, tapi kan harga petaninya menjadi rugi," ungkapnya.
Sementara itu, saat ini pasokan beras di gudang Bulog ada sebanyak 2,1 juta ton. Jokowi mengungkapkan stok tersebut bisa mendorong penurunan harga beras di pasaran.
"Memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa setiap saat diperlukan Bulog siap stoknya. Karena biasanya kalau stoknya sedikit itu akan banyak spekulasi dari pasar. Yang bermain-main dengan harga. Ini kita tunjukkan bahwa stok itu ada dan memang banyak," tutup dia.
Saksikan juga video 'Stok Beras Surplus Tapi Harga Melonjak Naik, Ada Apa?':
(zlf/zlf)