Pakar penerbangan Alvin Lie berpendapat, dengan adanya Tol Trans Jawa, masyarakat menjadi enggan melakukan perjalanan udara lewat Bandara Kertajati, khususnya perjalanan di dalam Pulau Jawa. Itu karena dianggap tidak efektif.
"Dengan selesainya tol dari ujung barat sampai ujung timur Pulau Jawa, ini posisi (Bandara) Kertajati makin berat karena kota terdekat kan Cirebon. Cirebon ke Kertajati itu kurang lebih 1 jam," kata dia saat dihubungi detikFinance, Kamis (10/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah dengan posisi seperti itu, Kertajati jadi tidak menarik untuk bandara yang melayani penerbangan di dalam Pulau Jawa, hanya untuk penerbangan ke luar Jawa," sebutnya.
Masalahnya, jika fokus melayani penerbangan luar Jawa pun potensi pasarnya masih dipertanyakan.
"Nah apakah ada? seberapa besar pasar untuk penerbangan dari luar Jawa ke Kertajati? sebab setelah turun, penumpang yang akan ke Kertajati, setelah turun dari Kertajati what next? selanjutnya mau apa? mau kemana? itu kan harus diperhitungkan," paparnya.
"Sedangkan Kertajati belum didukung infrastruktur yang besar, belum ada rumah sakit yang besar, belum ada hotel yang besar di sana, ya memang berat, sangat berat Kertajati ini," tambahnya.