Tapi apakah masih ada perusahaan negara yang memiliki kinerja baik?
Pengamat BUMN Said Didu menjelaskan saat ini masih ada perusahaan milik negara yang memiliki kinerja moncer. Misalnya BUMN perbankan, telekomunikasi hingga beberapa perusahaan logistik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan kondisi perbankan sangat baik karena sektor ini cukup sulit untuk dimanfaatkan oleh 'pemeras' BUMN. Kondisi bank masih tetap baik meskipun dividen yang diminta oleh kementerian cukup besar.
"Jumlah dividen itu tidak pengaruh, karena itu kebijakan yang biasa. Kalau di bank kan susah kalau 'diminta-minta'," jelas dia.
Berdasarkan catatan detikFinance baba bersih Bank Mandiri kuartal III-2018 tercatat Rp 18,1 triliun, angka itu naik 20% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba itu didorong oleh pertumbuhan fee based income sebesar 11,4% dan meningkatnya net interest income 4,2%. Pada triwulan III-2018 sinyal positif Bank Mandiri masih menunjukkan peningkatan di mana kredit tumbuh 13,8% menjadi Rp 781,1 triliun. Hal ini mendorong perhimpunan aset menjadi Rp 1.173,6 triliun.
Pertumbuhan kredit terjadi hampir di seluruh segmen, di antaranya disumbangkan oleh segmen korporasi besar sebesar 27,6% dan pertumbuhan kredit segmen mikro sebesar 27,1% menjadi Rp 301,4 triliun dan 97,5 triliun.
Kemudian untuk BNI pada kuartal III 2018, meraih laba bersih sebesar Rp 11,44 triliun. Laba bersih itu tumbuh sebanyak 12,6% dibanding dengan kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,16 triliun. Posisi kredit BNI pada kuartal III 2017 sebesar Rp 421,41 triliun. Di kuartal III 2018, kredit BNI menjadi Rp 487,04 triliun atau tumbuh sebanyak Rp 65,64 triliun atau sebanyak 15,6%.
Selanjutnya untuk BRI kuartal III 2018 tercatat Rp 23,5 triliun atau tumbuh 14,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 20,5 triliun. Jumlah aset perseroan secara konsolidasi tercatat Rp 1.183,4 triliun, naik 13,9% year on year.
Kinerja ini disokong oleh penyaluran kredit yang tumbuh di atas rata-rata industri perbankan Indonesia. Hingga akhir September penyaluran kredit BRI tercatat Rp 808,9 triliun atau naik 16,5% dibandingkan September 2017 Rp 694,2 triliun.
Sementara itu BTN mencetak laba bersih sebesar Rp 2,23 triliun pada kuartal III 2018. Laba ini lebih tinggi sebanyak 11,51% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2 triliun. Laba bersih perseroan ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar Rp 7,54 triliun atau naik 15,29% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,54 triliun.
(kil/ang)