Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Pinsar, Leopold Halim mengatakan pihaknya tetap akan membeli jagung lokal. Dia memperkirakan panen ini tidak akan berlimpah.
Apalagi, impor yang didatangkan hanya sebanyak 30 ribu ton. Sehingga jagung lokal akan tetap dibeli oleh peternak ayam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Impor itu hanya 30 ribu ton, katanya ada di pertengahan Maret dan pasti habis. Kemudian panen itu baru akhir Maret jadi nggak masalah jadi bakal terserap habis," kata dia kepada detikFinance, Rabu (23/1/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan panen di bulan Maret tidak akan menyisakan pasokan. Sehingga ia berharap agar panen akan terus ada di bulan April.
"Kemungkinan stok ini nggak tahan lama (dari panen Maret). Jadi April masih ada harapannya itu bisa bertahan kemudian untuk enam bulan lalu ada panen yang tanam sekarang, jadi bisa nyambung," ungkap dia.
Sementara itu, sebelumnya Kementerian Pertanian memprediksi bahwa dari Januari-Maret akan ada panen jagung sebanyak 10 juta ton. Panen pun telah berlangsung di 18 daerah. (zlf/zlf)