Menurut Buwas, bila gudang penuh maka tidak bisa menyerap beras saat masa panen. Solusinya, mesti mengeluarkan beras dengan cara mengekspor.
"Antisipasi panen raya. Jadi bagaimana kita bisa produksi bukan untuk disimpan tapi dijual ke negara lain," kata pria yang akrab disapa Buwas itu di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buwas menegaskan beras yang diekspor adalah beras yang habis dipanen dan bukan beras yang disimpan di gudang Bulog.
"Jadi yang panen, yang dijual. Yang di kita (gudang) nggak mungkin diekspor," jelas dia.
Sebelumnya, Buwas mengatakan telah melakukan komunikasi dengan tiga negara di ASEAN untuk melakukan ekspor. Sebab, negara tersebut membutuhkan beras dari Indonesia.
"Ada beberapa negara yang bisa kita hubungi dan siap untuk membeli karena (mereka) butuh. Tiga itu dari ASEAN," jelas dia di DPR, Senin (21/1/2019). (zlf/zlf)