Tahun Ini, Kementan Bagikan Bantuan Ayam 1 Juta Ekor ke Santri

Tahun Ini, Kementan Bagikan Bantuan Ayam 1 Juta Ekor ke Santri

Moch Prima Fauzi - detikFinance
Jumat, 25 Jan 2019 18:40 WIB
Foto: Dok. Kementan
Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman optimis generasi muda berperan penting untuk mempercepat peningkatan produksi pertanian. Untuk itu, tahun ini Kementerian Pertanian (Kementan) akan memberikan bantuan ayam sebanyak 1 juta ekor untuk para santri.

"Santri adalah pemuda masa depan untuk republik ini, karena mereka bermoral, berkarakter dan berintegritas. Aku bangga dengan kalian, ini adalah bentuk perhatian pemerintah, saya perintahkan revisi regulasi agar pesantren bisa dapat bantuan, jangan hanya simbolis tapi bisa bawa langsung, kalian energi baru untuk pertanian indonesia. Tahun ini diberikan 1 juta ekor ayam untuk santri seluruh Indonesia," kata Amran dalam keterangan tertulis, Jumat (25/1/2019).

Amran melakukan launching Santri Tani Milenial yang bertempat di Lapangan Pasar Munding, Desa Kamulyaan, Kecamatan Manonjaya, Kab. Tasikmalaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Launching santri milenial ini merupakan rangkaian kegiatan dari gerakan 1 juta petani milenial yang tergabung dalam 40.000 kelompok petani dan tersebar di seluruh Indonesia. Amran menyebutkan upaya untuk menggerakkan para santri tani menjadi pengembang usaha pertanian modern, maka dilakukan bimbingan tehnik budidaya pertanian, demonstration plot, dan distribusi sarana produksi seperti benih padi dan tanaman pangan lain, kopi dan tanaman perkebunan lain, cabe dan sayuran lain, manggis dan buah-buahan lain. Kemudian bantuan ternak berupa ayam, kambing/domba, sapi dan juga peralatan alsintan seperti traktor.


"Kami diperintahkan presiden untuk mewujudkan ketahanan pangan, pertanian kita sudah meningkat, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pertanian naik dari Rp 900 triliun menjadi Rp 1.400 triliun, naik 460%. Pun ekspor kita naik 29%, inflasi turun dari 10% menjadi 1%, kemiskinan di desa turun dan 80% bergerak di sektor pertanian," sebutnya.

Selain bantuan ayam, Kementan juga membagikan komoditas hortikultura kepada santri. Direktur Sayuran dan tanaman obat Prihasto berharap melalui gerakan petani milenial ini, masalah pengangguran dapat teratasi dengan terbukanya lapangan pekerjaan di sektor pertanian. Untuk komoditas hortikultura, diberikan bantuan benih cabai seluas 40 hektar yang tersebar di daerah Pangandaran, Garut, Ciamis, Kota Banjar dan Tasikmalaya.

"Bantuan cabai 40 hektare ini untuk daerah Jawa Barat guna pengembangan lahan usaha yang ada di pesantren. Diberikan pendampingan penggunaan alsintan dan pelatihan. Hal ini akan berlanjut ke pengembangan kawasan. Jika ada usulan, Ditjen Hortikultura siap memfasilitasi pengajuan proposal yang didukung oleh dinas pertanian setempat," terangnya.

Kemudian, Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman menambahkan Kementan pun memberikan bantuan benih manggis 2.500 batang setara yang dengan 25 hektare untuk Pangandaran dan Tasikmalaya. Bantuan benih manggis seluas 25 hektare ini untuk meningkatkan kesejahteraan santri tani jangka panjang.

"Ke depan, usaha agribisnis modern yang dilakukan oleh petani milenial, khususnya santri tani milenial dapat mendongkrak produksi pertanian di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten-kabupaten lain di sekitarnya yang memiliki kondisi agroekosistem serupa," katanya.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Alam mengapresiasi langkah nyata pemerintah pusat melalui Kementan. Menurut pria yang pernah menjabat Bupati Tasik ini, menilai Amran berpihak dan peduli kepada kemajuan santri.


"Terima kasih kepada pemerintah yang diwakili oleh Mentan Amran, hari ini adalah momentum, kami bangga dengan bantuan yang diberikan, semoga santri semakin maju dan terdepan," ungkap Uu.

Ketua Harian PBNU Iqbal Sullam menyemangati 15.000 santri yang hadir. Ia meminta santri agar semangat manfaatkan kesuburan tanah, memeliharanya dan melanjutkan jihad pertanian. "Emban amanat dengan baik serta pelihara lingkungan hidup dengan pertanian," ujarnya.

Perlu diketahui, pada kegiatan ini dilakukan penandatangan MOU Badan Litbang Kementan dengan Robitah Ma'ahid Islamiyah NU dalam rangka penumbuhan dan penguatan tani milenial. Gerakan Petani Milenial ini dibagi dalam zona kawasan jenis komoditas pertanian mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Petani yang tergolong ke dalam usia milenial yaitu, 19 hingga 39 tahun atau petani yang tidak berada dalam range umur tersebut tetapi berjiwa milenial, tanggap teknologi digital, tanggap alsintan dan mempunyai lahan. (prf/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads