"Presiden terpilih pasti akan sibuk dalam 1-2 tahun pertama menghadapi gejolak ekonomi global. Baru pada tahun ketiga dan keempat bisa reformasi struktural ekonominya," katanya dalam acara Forum Tebet di bilangan Jakarta Selatan, Senin (28/1/2019).
Dia bilang, ekonomi global akan menjadi tantangan besar dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Sejumlah isu di negara maju menjadi efek yang harus diantisipasi oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dapat kabar beberapa negara juga sedang lakukan proteksionisme, seperti Filipina. Kita khawatir akan banyak negara yang memilih proteksi-proteksi dagang, sehingga bikin kita khawatir ke kinerja ekspor," kata Bhima.
Penentuan menteri bidang ekonomi yang dipilih oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih pun menjadi penentu reaksi pasar pasca pilpres 2019.
"Pasar sebenarnya akan berspekulasi di bulan November pada saat penentuan menteri-menteri di kabinet. Siapa Menteri Keuangannya, Menko Perekonomiannya, Bappenasnya dan lain-lain. Jadi Pilpres belum selesai sampai April tapi di November," katanya. (eds/ara)











































