Sebagaimana diketahui, kuota impor pertama di 2018 dibuka pada November 2018. Saat itu pemerintah memberikan kuota 100 ribu ton.
Darmin Nasution mengatakan impor dilakukan karena harga jagung naik. Menurut Darmin Impor jagung merupakan rekomendasi dari Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.
"Ya jadi jagung itu harganya kan naik, padahal itu diperlukan, dan Menteri Pertanian mengusulkan kita impor dan perlu cepat," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (2/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biar Bulog saja yang nyari, secepatnya tapi Bulog yang akan melakukan ini, 100 ribu ton," kata Darmin
Pada Januari 2019, pemerintah kembali menambah kuota impor jagung sebanyak 30 ribu ton. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kuota tersebut terpisah dari yang sebelumnya sebesar 100.000 ton.
"Keputusan dari rakor (rapat koordinasi), sudah (diputuskan) 30.000 ton," kata Enggartiasto di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019). (dna/dna)