Rizal Ramli Sebut Menkeu SPG Bank Dunia, Kemenkeu: Ngawur

Rizal Ramli Sebut Menkeu SPG Bank Dunia, Kemenkeu: Ngawur

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 30 Jan 2019 13:50 WIB
Foto: Rizal Ramli saat diskusi bertema 'Jokowi Raja Impor'? di kantor Seknas Prabowo-Sandi. (Eva-detikcom)
Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) SPG Bank Dunia. Kementerian Keuangan pun buka suara merespons pernyataan itu.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nufransa Wira Sakti mengatakan, pernyataan itu ngawur dan enggan memberi komentar lebih lanjut.

"Ngawur. Saya tidak memberikan komentar dari penyebar hoax," katanya kepada detikFinance lewat pesan singkat, Rabu (30/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pernyataan Sri Mulyani sebagai SPG Bank Dunia muncul dalam acara diskusi publik 'Jokowi Raja Impor?' di Kantor Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).

Sebelum mengkritik Menkeu, Rizal Ramli memaparkan jumlah utang baru pemerintah. Dia bilang, utang baru pemerintah setiap harinya Rp 1,24 triliun.


"Ini pemerintah satu hari utang baru Rp 1,24 triliun, satu hari lho, masih ada nih berapa bulan lagi, 100 hari lagi, kaliin aja tuh. Jadi pemerintah ini prioritasnya bikin seneng petani di Thailand, Vietnam, petani garam di Australia, yang kasih utang ke Indonesia, bunganya 8,5% paling tinggi di kawasan Asia Pasifik, negara lain yang bikin surat utang bunganya hanya 5-6%. Jadi investor internasional senang banget dengan Menkeu SPG Bank Dunia ini," ujar Rizal.

Sehingga, kata Rizal, uang negara bisa habis untuk membayar utang. Belum lagi dengan bunganya. Padahal, uang sebesar itu mestinya digunakan untuk membuat lahan baru yang bisa memperkerjakan para petani Indonesia.


"Coba bayangkan itu prioritasnya, utang setiap hari bayar bunganya berapa, padahal kalo kita pake itu bikin sawah ladang tebu, ladang jagung jutaan rakyat kita bekerja," tutupnya. (hns/hns)

Hide Ads