Jaring Dana, Pemerintah hingga BI Diminta Tidak 'Jeruk Makan Jeruk'

Jaring Dana, Pemerintah hingga BI Diminta Tidak 'Jeruk Makan Jeruk'

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 30 Jan 2019 17:42 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Ketua Komisi XI DPR Melchias Marcus Mekeng meminta pemerintah, Bank Indonesia (BI), serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) duduk bersama untuk mengantisipasi berebut dana masyarakat.

"Masalahnya juga di sini DPK (dana pihak ketiga) antara pemerintah dan perbankan saling mencari DPK, dan ORI kemarin dijual terakhir cukup tinggi. Ini terjadi shifting yang tadinya taruh deposito pindah ORI," kata Mekeng dalam Dialog Ekonomi Perbankan Bersama Gubernur BI di Jakarta, Rabu (30/1/2019).


Mekeng mengatakan, bank menarik dana masyarakat untuk menjalankan bisnisnya. Sementara itu, pemerintah juga menerbitkan surat utang yang juga menarik dana masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi jangan jeruk makan jeruk, jeruk makan apel. Ini yang harus dicarikan jalan keluar," kata Mekeng


Mekeng menjabarkan total aset bank umum saat ini sebesar Rp 7.877,83 triliun, kredit Rp 5.160,15 triliun, DPK Rp 5.573,38 triliun. Sementara, loan to deposit ratio (LDR) 93,19%.

LDR inilah yang menurut Mekeng mesti yang diperhatikan karena mencerminkan kemampuan bank mengucurkan kredit.


"Yang saya agak concern LDR karena merefleksikan kemampuan perbankan menyalurkan kreditnya. Sementara salah satu sumber pertumbuhan ekonomi adalah perbankan," sambungnya.

Dia bilang, bank juga harus mencari jalan keluar agar LDR ini turun.

"Ini yang harus dicarikan jalan keluar agar LDR ini bisa turun, caranya menambah likuiditas, kemudian melepas portofolio di bank yang dianggap bisa dilepas. Dan perbankan mendapat uangnya kembali," tutupnya. (hns/hns)

Hide Ads