Kisah Bos Tokopedia, Jaga Warnet hingga Cetak Jutaan Pebisnis di RI

Kisah Bos Tokopedia, Jaga Warnet hingga Cetak Jutaan Pebisnis di RI

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 31 Jan 2019 15:01 WIB
Foto: Eduardo H Simorangkir - detikFinance
Jakarta - CEO Tokopedia William Tanuwijaya berbagi cerita soal kiprahnya dalam membangun Tokopedia dalam acara DBS Asian Insights Confference yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (31/1/2019). Dia bercerita mengenai mimpinya membangun Tokopedia lantaran sulitnya akses membeli barang di Indonesia yang wilayahnya terdiri dari ribuan pulau.

"Di tahun 2007 saat Tokopedia lahir, akses barang terbatas. Buku di Medan itu lebih mahal dari Jakarta. Hampir mustahil Indonesia bangun infrastruktur merata dari Sabang sampai Merauke," katanya.

William yang saat itu merupakan seorang perantau di Ibu Kota harus bekerja sambilan menjadi seorang penjaga warnet lantaran orang tuanya yang sedang sakit. Perusahaan Tokopedia yang dia dirikan bahkan harus menemui sejumlah hambatan di awal perjalanan lantaran ditolak oleh sejumlah investor dan relasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami gagal sebelum berdiri. Gagal cari pegawai, pemodal, meyakinkan perusahaan bank dan logistik," katanya.


William bilang penolakan yang dialami Tokopedia pada saat awal lantaran tak punya rekam jejak yang mumpuni. Namun yang terjadi setelah itu Tokopedia mencetak sejarah yang sukses.

Suntikan dana segar sebesar US$ 1,1 miliar dari Softbank pada akhir tahun lalu telah membuat valuasi Tokopedia saat ini mencapai US$ 7 miliar atau sekitar Rp 98 triliun.

Setahun berdiri, Tokopedia mengalami perkembangan signifikan dengan berhasil menggandeng ribuan merchant dan jutaan anggota.

Sebanyak 5 juta orang yang telah bergabung di Tokopedia kata dia didominasi oleh orang-orang yang sebelumnya belum pernah berbisnis. Praktis sudah ada jutaan pebisnis yang lahir dari berdirinya Tokopedia.

"Ada 5 juta orang yang sudah bergabung dengan Tokopedia dan 70% di antaranya adalah yang tadinya nggak punya bisnis, sekarang punya bisnis," katanya. (eds/zlf)

Hide Ads